Nasional

Dianggap Biang Kerok Banjir Sumatera, Zulhas: Saya Tersanjung, Sebegitu Berkusakah Saya?

×

Dianggap Biang Kerok Banjir Sumatera, Zulhas: Saya Tersanjung, Sebegitu Berkusakah Saya?

Sebarkan artikel ini
zulhas di podcast denny sumargo
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas dalam podcast Denny Sumargo, baru-baru ini. (YouTube/Denny Sumargo)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas kembali jadi sorotan setelah pernyataannya soal banjir Sumatera viral.

Dalam podcast YouTube Denny Sumargo, ia membahas tudingan warganet yang menempatkan dirinya sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan di Indonesia.

Zulhas merespons sindiran itu dengan kalimat yang mencuri perhatian publik. Ia justru mengaku heran sekaligus merasa tersanjung ketika sebagian netizen menyebut segala bencana alam sebagai “dosa” nya.

“Kalau saya dikatakan Indonesia rusak karena Zulkifli Hasan, saya tersanjung. Begitu berkuasakah saya?” ujarnya sambil tertawa kecil.

BACA JUGA: Dukung Prabowo 15 Tahun, Zulhas Minta Kader PAN di Jateng Sukseskan MBG dan Kopdes Merah Putih

Ia menilai tudingan tersebut tidak masuk akal, karena seolah menempatkan dirinya sebagai figur superpower yang menentukan nasib seluruh wilayah.

Ia mencontohkan bagaimana sebagian warganet menyeret namanya setiap kali muncul bencana alam.

“Kalau di Sumatera banjir, rusak Zulkifli Hasan. Kalau di Kalimantan rusak, Zulkifli Hasan lagi. Wah, luar biasa sekali kalau begitu kekuasaan saya,” katanya.

Sorotan Publik dan Rekaman Masa Lalu

Pembicaraan kemudian bergeser pada rekaman masa lalu yang kembali ramai jadi sorotan. Denny Sumargo menyinggung banyaknya pihak yang terlibat dalam jejak permasalahan lingkungan bertahun-tahun lalu.

Zulhas mengaku bahwa pada masa ia menjabat sebagai Menteri Kehutanan, keterbatasan kekuasaan pemerintah sangat terasa.

Ia menjelaskan bahwa situasi politik saat itu menciptakan kondisi yang ia sebut sebagai “surplus demokrasi,” yang membuat langkah tegas justru berisiko tinggi.

“Kalau pakai cara keras, pasti banyak yang mati. Mobil bisa di bakar. Keadaannya memang begitu,” jelasnya.

Menurut Zulhas, beberapa daerah bahkan tidak bisa ia masuki karena massa kuasai dalam jumlah besar. Ia menegaskan bahwa banyak kebijakan tidak dapat berjalan bukan karena kurang kemauan, melainkan karena hambatan sosial yang sangat kuat.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan