SEMARANG, beritajateng.tv – Universitas Negeri Semarang (Unnes) menyatakan siap memberikan keringanan hingga pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Kebijakan tersebut disampaikan oleh Kepala Humas Unnes, Rahmat Petuguran, pada Selasa, 9 Desember 2025. “Kami sedang melakukan pendataan mahasiswa yang keluarganya menjadi korban,” kata Rahmat melalui pesan singkat.
Rahmat menegaskan, bantuan yang disiapkan kampus diarahkan untuk memastikan mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan tanpa terbebani kondisi ekonomi keluarga yang terdampak bencana. Bentuk dukungan yang disediakan meliputi keringanan hingga pembebasan UKT.
Sebanyak 120 mahasiswa perantau asal Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah menempuh pendidikan di berbagai kampus di Semarang dilaporkan terdampak serius akibat bencana banjir besar di wilayah asal mereka.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa Perantau di Semarang Terimbas Bencana Sumatera: Sulit Kontak Ortu, Nunggak Kos-UKT
Kondisi tersebut menyebabkan putusnya komunikasi dengan keluarga, keterlambatan biaya kuliah, hingga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perwakilan mahasiswa Aceh-Sumut-Sumbar di Semarang, Yudha Sandi Pramanta, menjelaskan bahwa banyak mahasiswa kini berada dalam situasi darurat karena komunikasi dengan keluarga mereka terputus sejak 27 November 2025.
“Banyak kawan-kawan di sini tidak bisa membayar kos, tertunda ikut ujian karena UKT belum terbayar, dan tidak bisa mengabari orang tua,” ungkap Yudha saat beritajateng.tv temui di Asrama Mahasiswa Aceh di daerah Kecamatan Tembalang, Kota Semarang pada Selasa, 9 Desember 2025.
Pengakuan mahasiswa UIN Walisongo asal Sumatera Utara yang terimbas bencana
Sementara itu, Novaldi Akbar Anugerah, mahasiswa semester 3 UIN Walisongo Semarang dari Himpunan Mahasiswa Sumatra Utara (HIMSU) mengatakan banyak rekannya berada dalam kondisi berat.
“Akses jalan di kampung masih banyak yang terblokir. Banyak yang belum dapat bantuan, dan banyak juga yang kelaparan,” ujarnya.













