SEMARANG, beritajateng.tv – Buka Festival Ekonomi Kreatif dan Desa Wisata 2025, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menegaskan bahwa pembangunan ekonomi masyarakat mulai dari desa.
Demikian halnya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat di sektor UMKM, industri kreatif, dan seni budaya menjadi salah satu pilar pembangunan perekonomian desa.
Menurutnya, Festival Ekonomi Kreatif dan Desa Wisata Kabupaten Semarang 2025, yang baru pertama kali berlangsung ini, merupakan bentuk kolaborasi yang bagus.
“Yakni antara Dinas Pariwisata, Komite Ekonomi Kreatif (KEK), serta pelaku seni budaya,” kata Ngesti di Bukit Cinta Rawapening, Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu, 6 Desember 2025.
BACA JUGA: Kabupaten Semarang Bakal Gelar Festival Desa Wisata 2025: Kini Ada 85, Rintisan hingga Maju
Ngesti menyebut festival ini tak sekadar menampilkan berbagai keunikan desa wisata. Namun, juga beragam potensi kreatif, UMKM, serta keragaman seni budaya di Kabupaten Semarang.
Ia juga melihat kegiatan ini luar biasa karena masing-masing desa wisata menampilkan potensi desa wisata berikut industri kreatif, UMKM, dan kekhasan seni budayanya.
Terlebih, jumlah desa wisata di Kabupaten Semarang merupakan yang terbanyak di Jawa Tengah. “Tetapi bukan karena banyaknya, tetapi potensi ini harus bisa kita kembangkan,” tegasnya.
Maka, lanjut Ngesti, kolaborasi yang bagus ini menjadi pilar sekaligus kekuatan bagi pemberdayaan ekonomi dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. “Ini harus kita dukung bersama-sama,” tambahnya.
Alasan penyelenggaraan Festival Ekonomi Kreatif dan Desa Wisata 2025 pertama di Bukit Cinta Rawapening
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Wiwin Sulistyowati, menambahkan, sebanyak 85 desa wisata yang ada telah terkelompokkan sesuai kategorinya.
Sembilan desa wisata masuk kategori maju, 34 desa wisata kategori berkembang, dan 42 sisanya merupakan desa wisata kategori rintisan.













