Iswar menegaskan bahwa keberadaan Gereja Blenduk bukan hanya penting dari sisi sejarah dan pariwisata, tetapi juga sebagai simbol toleransi di tengah keberagaman masyarakat Kota Semarang.
“272 tahun lamanya gereja ini berdiri, tidak hanya menjadi rumah untuk bertemu dengan Tuhan, tetapi juga menyimpan cerita perjalanan kota yang kita cintai. Ini adalah wujud bagaimana kemajuan tidak boleh melupakan akar sejarah,” ungkapnya.
Iswar juga menegaskan bahwa gereja ini adalah milik seluruh warga Semarang. “Gereja ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga simbol keberagaman dan toleransi. Siapapun yang datang ke Kota Lama akan merasakan atmosfer keindahan dan sejarah yang luar biasa di sini,” ucapnya.
Iswar mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga, merawat, dan melestarikan Gereja Blenduk sebagai warisan budaya yang tak ternilai.
“Mari kita jaga bukan hanya bangunannya, tapi juga semangat persaudaraan dan toleransi yang dipancarkan dari setiap sudutnya. Semoga gereja ini senantiasa menjadi simbol harmoni, kebersamaan, dan kasih bagi Kota Semarang,” pungkasnya.
BACA JUGA: Walikota Gowes Susuri Kawasan Kota Lama dan Sungai Semarang, Turun Lapangan dan Serap Aspirasi
Sementara itu, Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Jawa Tengah, Nanda Lasro Elisabet Sirait mengatakan, Gereja Blenduk merupakan salah satu bangunan Cagar budaya peringkat nasional dan landmark Semarang yang sampai saat ini masih menjadi tempat peribadatan umat Kristiani.
“Pada tahun 2023, usulan rehabilitasi Gereja Blenduk disampaikan majelis gereja kepada Kementerian PUPR. Menindaklanjuti usulan itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Jawa Tengah melaksanakan gereja Blenduk mulai 8 Mei 2024 dan selesai tepat satu tahun,” papar dia.
Pendanaan gereja Blenduk menggunakan APBN single years kontrak dengan nilai alokasi anggaran final Rp28 miliar. “Ada penambahan Rp 2 miliar setelah terkontrak,” imbuhnya.
Lingkup pekerjaan GPIB Immanuel ini, lanjut dia, meliputi pembangunan tambur dan menara, pekerjaan atap kubah, dan bangunan utama serta oktagonal, rumah lonceng. Selain itu juga ada proteksi petir, PLN, CCTV, data dan Flambing yang merupakan pekerjaan mekanikal juga interiornya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













