Semarang, 19/5 (beritajateng.tv) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua bupati / wali untuk mengantisipasi kerumunan perayaan Syawalan atau Eid Ketupat, tepat seminggu setelah Idul Fitri. Karena, itu tidak mengesampingkan kemungkinan pergerakan masyarakat di acara tersebut.
“Kami adalah pertemuan dengan Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri dan diingatkan tentang Idul Eid Ketupat atau Syawalan. Ada dua model Lebaran di dalam kita semua, Idul Fitri dan Eid Ketupat atau Konatan. Yah itu akan jatuh Pada hari Kamis (20/5) nanti. Semuanya harus siaga, “kata Ganjar setelah pertemuan penanganan Covid-19 di kantornya, Selasa (18/5).
Apalagi, lanjutnya, perintah larangan Homecoming telah berakhir pada 17 Mei kemarin. Jadi, ada kemungkinan bahwa orang akan bolak-balik setelah tanggal untuk merayakan Syawalan dengan keluarga.
“Jadi itu menjadi catatan kami, Kamis besok harus dipersiapkan karena kemungkinan aliran orang pulang setelah pembatasan kemarin. Tentu saja saya berharap masyarakat tetap ada dan tidak akan pulang,” jelasnya.
Tidak hanya itu, banyak tradisi biasanya dilakukan oleh masyarakat ketika Syawalan. Ganjar bertanya kepada semua bupati / walikota memastikan bahwa tradisi yang diadakan tidak melanggar protokol kesehatan.