Dana tersebut untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, terutama di pasar tradisional, serta penguatan program pertanian perkotaan.
Menuju Kota Modern dan Ekonomi Hijau
Agustina menekankan bahwa transformasi menuju kota yang lebih hijau tidak dapat berjalan tanpa kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, pembangunan Semarang sebagai kota berkelanjutan membutuhkan kontribusi semua pihak.
“Semarang tidak bisa menuju ekonomi hijau jika hanya mengandalkan pemerintah. Karena itu, kami mengajak akademisi, pengusaha, dan pelaku ekonomi berdiskusi langsung dan menyampaikan pandangan mereka,” tuturnya.
Ia menambahkan, hasil rumusan bersama dalam forum tersebut akan menjadi dasar penyusunan kebijakan dan detail teknis anggaran tahun 2026. Harapannya, seluruh program dapat berjalan lebih tepat sasaran dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Acara Outlook Ekonomi Semarang 2026 pun menjadi langkah awal penyelarasan program lintas sektor untuk memperkuat fondasi pembangunan kota.
Pemkot menargetkan, Semarang dapat tumbuh sebagai kota yang lebih tangguh menghadapi banjir, sekaligus semakin siap memasuki era ekonomi hijau. (*)
Editor: Elly Amaliyah













