Jateng

Berkat Kerja Kolaboratif, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik

×

Berkat Kerja Kolaboratif, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik

Sebarkan artikel ini
Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, dalam acara Malam Penganugerahan Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2025 di Flores Ballroom Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, 1 Desember 2025 malam. (Foto: Humas Pemprov Jateng).

BACA JUGA: Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Bahkan, pada praktiknya di lapangan, program Speling juga terintegrasi dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pemerintah pusat. Capaian CKG di Jawa Tengah per 30 November 2025 sebanyak 12,4 juta jiwa. Capaian tersebut menjadi yang tertinggi secara nasional.

“Sudah 790 desa yang mendapat pengobatan dari dokter-dokter spesialis kita untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis. Ini sesuai dengan program Presiden Prabowo Subianto untuk pelayanan kesehatan gratis,” katanya.

Program Speling Jateng

Untuk menyukseskan program tersebut, Ahmad Luthfi menggandeng rumah sakit-rumah sakit milik pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, termasuk rumah sakit milik pemerintah pusat dan swasta yang ada di Jawa Tengah. Dokter-dokter spesialis dari berbagai rumah sakit tersebut dikumpulkan dan dibawa bersama mobil Speling menuju desa-desa yang disasar, khususnya yang berada di daerah terpencil.

“Secara simultan akan berputar terus sehingga tidak ada masyarakat desa terpencil kita yang tidak tersentuh program Speling,” tegas Luthfi.

Sektor kesehatan merupakan salah satu faktor untuk mereduksi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah. Untuk itu, Ahmad Luthfi akan terus meningkatkan program Speling tersebut. Bahkan dalam speling juga ada transfer ilmu dari dokter spesialis kepada dokter-dokter umum di puskesmas.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, kegiatan pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah tersebut sudah berlangsung beberapa tahun. Penghargaan tersebut sebagai upaya membentuk iklim yang kompetitif dan memotivasi antardaerah.

“Kalau tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya kita berikan penghargaan dalam bentuk trofi dan sertifikat, saya berpikir ini tidak cukup. Tahun depan Kemendagri ada anggaran yang akan digunakan untuk pemberian reward (penghargaan),” katanya. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan