“Pembangunan tidak hanya pemerintah lakukan. Wartawan memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan, memberi masukan, serta menjaga persatuan,” terang Gus Yasin.
Ia menegaskan, pemerintah terbuka pada kritik selama penyampaiannya secara berimbang dan berbasis data. Ia juga mendorong insan pers terus mengampanyekan UU Pers No. 40/1999 sebagai pilar profesionalisme jurnalistik.
Teknologi Hanya Alat
Setiawan Hendra Kelana menekankan pentingnya adaptasi terhadap teknologi, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dalam kerja jurnalistik.
Menurutnya, teknologi hanyalah alat. Validitas dan akurasi informasi tetap tanggung jawab wartawan.
“AI tidak boleh menghilangkan proses verifikasi. Semua produk jurnalistik tetap harus mengikuti kode etik,” tegasnya.
Ketua Dewan Kehormatan PWI Jateng, Amir Machmud NS, menilai bahwa ekosistem media yang sehat akan memperkuat kualitas informasi publik.
Ia menyebut kolaborasi dengan Pemprov Jateng, Polri, dan berbagai instansi perlu terus berjalan, termasuk dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Pada kesempatan itu, PWI Jateng memberikan penghargaan kepada sejumlah mitra yang berkontribusi terhadap pengembangan dunia pers. Antara lain Pemprov Jateng, Polda Jateng, Universitas Semarang, RRI, TVRI, Pertamina EP Cepu Field, Bank Jateng, PLN Indonesia Power, dan beberapa lembaga lainnya.
Acara pelantikan berakhir dengan penampilan band J-Plus yang membawakan lagu-lagu Koes Plus, menghadirkan suasana meriah dan penuh keakraban. (*)
Editor: Elly Amaliyah









