SEMARANG, beritajateng.tv – Film Lyora: Penantian Buah Hati membawa kita menyelami perjalanan emosional Meutya Hafid, diperankan dengan tulus oleh Marsha Timothy. Sosok Meutya adalah gambaran nyata perempuan karier yang di usia matang masih punya satu keinginan besar.
Meutya menjadi seorang ibu. Ia dan suaminya, Fajrie (Darius Sinathrya), menempuh jalur medis seperti bayi tabung dengan penuh harap. Akan tetapi, kenyataannya ia harus keguguran tiga kali dalam satu tahun.
BACA JUGA: Alur Cerita Freakier Friday, Berbagi Jiwa dan Tawa
Gelombang Emosi dan Tetap Terjaga Harapan
Perjalanan mereka tidak semudah membalik telapak tangan. Meutya dan Fajrie mengalami pasang-surut emosi yang mendalam selama perjuangan mendapatkan keturunan.
Namun, di saat-saat paling rapuh, semangat mereka tak padam. Adanya dukungan satu sama lain, mereka terus mempercayai bahwa harapan itu selalu ada.
BACA JUGA: Fakta Spesial Film Panggil Aku Ayah, Cerita Hangat yang Menyentuh Jiwa
Simbol Keajaiban di Usia 44 Tahun
Ketika harapan itu akhirnya terpenuhi, Meutya hamil dan melahirkan seorang bayi perempuan yang ia beri nama Lyora. Saat melahirkan Lyora ia berusia 44 tahun. Momen ini menjadi simbol ketangguhan, cinta tiada henti, dan ketabahan yang berpuncak bahagia.
Behind the Scene Lyora: Penantian Buah Hati
Preface filmnya bermula dari novel Lyora: Keajaiban yang Dinanti karya Fenty Effendy yang kemudian diadaptasi ke layar lebar dengan skenario cermat dari Titien Wattimena dan Priska Amalia. Sutradara Pritagita Arianegara dan para produser menghadirkan latar yang terasa otentik, lengkap dengan riset untuk menggambarkan realitas pasangan “pejuang garis dua” secara tulus.