Mahasiswa hanya diminta menunjukkan KTP dan KTM, bukan sebagai kontrol ketat, tetapi untuk memastikan bantuan bisa merata bila jumlah penerima meningkat.
Meski program baru berjalan sekitar empat hari, Warmah berkomitmen tetap melanjutkannya selama masih dibutuhkan.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa Perantau di Semarang Terimbas Bencana Sumatera: Sulit Kontak Ortu, Nunggak Kos-UKT
“Kami sudah sediakan budget internal. Kalau habis pun akan kami tambah. Mungkin bisa sebulan, mungkin dua bulan. Kita lihat kebutuhan mahasiswa seperti apa,” kata Dion.
Dion berharap makin banyak yang mengetahui program tersebut. Warmah buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 00.00 WIB.
Informasi program makan gratis pihaknya umumkan melalui media sosial resmi, Instagram dan TikTok @warmah.semarang. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













