“Kita sudah ke sana (Brebes) untuk melihat dan meminta informasi, kota juga sampaikan kepada masyarakat untuk merangkul mereka sehingga diketahui permasalahan dan solusinya. Nanti kami akan melakukan pertemuan dengan mereka untuk mencari titik temu bukan pembenaran, berdiskusi.
Ia meminta semua pihak terkait bertemu dan berdiskusi,. Sehingga jika ada sesuatu yang kurang atau tidak sesuai dapat didiskusikan dengan baik dan tidak dengan mempengaruhi orang atau pihak lain hingga terjadi aksi terorisme dan pelanggaran hukum lainnya.
“Misalkan kalau ada usulan kepada pemerintah monggo disampaikan karena itu adalah hak, tetapi kewajiban-kewajiban sebagai warna negara Indonesia juga harus ditaati. Seperti menghormati Pancasila, UUD 45, NKRI, dan sebagainya,” pintanya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin menyaksikan penandatanganan naskah deklarasi kebangsaan penyintas dan mitra deradikalisasi. Kemudian penyintas dan mitra deradikalisasi mendukung rekonsiliasi nasional untuk Indonesia damai mendeklarasikan bahwa mereka berkomitmen dan setia kepada ideologi negara Pancasila.
Selain itu, mereka juga menyatakan siap siaga bersinergi mencegah segala bentuk diskriminasi dan intoleransi, serta ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, serta merajut kebersamaan, ikhlas, dan saling memaafkan kesalahan, memperkuat silaturahmi kebangsaan, menerima keberagaman, dan mendukung pemerintah untuk mewujudkan Indonesia damai. (Ak/El)