Pendidikan

166 Sekolah Rakyat Beroperasi di 2025, Mensos dan Menteri PANRB Pastikan Program Efektif

×

166 Sekolah Rakyat Beroperasi di 2025, Mensos dan Menteri PANRB Pastikan Program Efektif

Sebarkan artikel ini
sekolah rakyat
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf dan Menteri PANRB Rini Widyantini bersama Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng saat meninjau Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Semarang. Rabu, 29 Oktober 2025. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini meninjau kegiatan pembelajaran di Sekolah Rakyat Terintegrasi 45 Kota Semarang pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang kini telah beroperasi di 166 titik di seluruh Indonesia berjalan efektif dan tepat sasaran.

Syaifullah Yusuf yang akrab dengan sapaan Gus Ipul, mengungkapkan apresiasinya terhadap dukungan berbagai pihak, khususnya Kementerian PANRB, yang sejak awal berperan dalam perencanaan dan penguatan regulasi program ini.

“Sejak awal, Menteri PANRB ikut menyiapkan dan membantu regulasi, struktur, hingga SDM penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Dukungan beliau luar biasa, sehingga tahun ini kita bisa melaksanakan program di 166 titik,” ujar Gus Ipul.

Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat di Kota Semarang merupakan salah satu proyek rintisan yang menggunakan gedung milik Kementerian Ketenagakerjaan untuk kegiatan pembelajaran sejak akhir September 2025. Program ini masuk dalam kategori gelombang operasional 1C, yang serentak mulai secara nasional bulan lalu.

BACA JUGA: Targetkan 80 Persen Masyarakat Semarang Cek Kesehatan Gratis, Dinas Kesehatan Bakal Jemput Bola ke Sekolah dan Pabrik

Menurut Gus Ipul, pelaksanaan sekolah rakyat memang memiliki dinamika tersendiri di tahap awal, terutama karena peserta didik berasal dari berbagai usia dan latar belakang sosial. Namun, dengan dukungan kepala sekolah, guru, dan pihak balai, proses pembelajaran kini berjalan lebih baik.

“Anak-anak di tingkat sekolah dasar membutuhkan pendekatan empati dan kesabaran. Alhamdulillah semua pihak kompak mendukung, sehingga kegiatan belajar berjalan lancar,” tuturnya.

Program Terpadu untuk Pemberdayaan dan Pendidikan

Program Sekolah Rakyat sendiri dirancang sebagai model pendidikan alternatif yang memadukan pendidikan formal, keterampilan vokasional, dan pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat. Setiap sekolah rakyat diarahkan menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan potensi lokal.

Gus Ipul menegaskan, selain meningkatkan akses pendidikan, Sekolah Rakyat juga menjadi wadah untuk memperkuat karakter dan semangat gotong royong masyarakat.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan