“Anak-anak bisa mulai berlatih menari. Bahkan saat pembukaan perdana sanggar ini, tercatat 25 anak mengikuti latihan tari,”
Senada, Ketua RT 02 RW IV Krapyak, Lilik Supramono menyebut pemanfaatan dana RT Rp25 juta ini merupakan hasil rembug warga.
“Kami memutuskan menggunakan dana operasional RT untuk pelatihan tari. Ini sekaligus menjawab impian Pak RW agar sanggar budaya hidup kembali setelah lama vakum,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga karena memberi alternatif aktivitas bagi anak-anak di luar sekolah dan gadget.
“Warga sangat setuju, karena kegiatan ini membantu anak-anak punya kesibukan yang positif sekaligus melestarikan budaya. Kami berterima kasih kepada Ibu Walikota yang telah memberikan program bantuan operasional Rp25 juta ini,” imbuhnya.
Lewat bantuan operasional tersebut, warga Krapyak berharap sanggar budaya dapat menjadi pusat kegiatan seni sekaligus menjaga warisan budaya lokal. Bahkan, mereka menargetkan karya anak-anak sanggar bisa tampil dalam agenda budaya Grebek Subali di akhir tahun. (*)
Editor: Elly Amaliyah