Gaya HidupHeadlineNews UpdatePariwisataUncategorized

40 Lukisan Karya Difabel Hiasi Lobi Hotel Ciputra Semarang

×

40 Lukisan Karya Difabel Hiasi Lobi Hotel Ciputra Semarang

Sebarkan artikel ini
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu berfoto bersama dengan anak-anak berkebutuhan khusus dalam pameran bertajuk Unlimited Art; Berbunyi 2# di Hotel Ciputra Semarang, Rabu (8/2/2023). (Steve Arie - beritajateng.tv)

“Kota Semarang sudah banyak berkolaborasi Roemah Difabel. Peresmian di tiga tempat juga kami hadir, di Jalan MT haryono, Kelurahan Puspogiwang dan Jalan Untung Suropati. Kami juga sudah punya tempat khusus untuk mendisplay karya anak-anak ini. Bahkan kami mungkin yang pertama kali memiliki ambulans khusus difabel,” kata Ita, sapaan akrabnya.

Sementara itu, Erny Kusmastuti selaku General Manager Hotel Ciputra Semarang mengaku bangga bisa memberi ruang bagi pelukis yang memiliki keterbatasan.

“Kami sangat bangga dan berbahagia bisa menggandeng Komunitas Kapal Cinta dan Roemah Difabel Semarang untuk mengadakan pameranlukisan bersama di lobi HCS ini. HCS akan terus mendukung dan memberi ruang bagi pelukis dengan keterbatasannya untuk memamerkan hasil karya dan kreativitasnya lewat program CSR yang tiap bulan terus berganti,” ujar Erny Kusmastuti selaku General Manager HCS usai pembukaan pameran lukisan di Ciputra Hotel Semarang, Rabu (8/2/2023).

Tahun lalu, lanjut Erni, pihaknya sukses untuk membuka sekaligus meresmikan Ciputra Gallery UMKM di tengahancaman pandemi.

“Kami memberikan ruang bagi pengusaha kerajinan dan produsen batik lokal Kota Semarang untuk memamerkan karyanya di lobi HCS dan masih eksishingga sekarang. Semoga pameran lukisan ini mengikuti jejak Ciputra GalleryUMKM yang sukses memperkenalkan nama dan produknya kepada tamu-tamu kami yangmenginap di HCS. Diharapkan juga satu kegiatan CSR ini menjadi pelopor dandiikuti oleh banyak hotel yang ada di Kota Semarang,” ucapnya.

Menurutnya, dengan tema Unlimited Art ; Berbunyi 2# sendiri diangkatkarena HCS sangat bisa melihat karya yang tidak terbatas yangdimiliki oleh 13 anak berkarunia istimewadi dalam keterbatasannya.

“Berbunyi” menjadi pilihan tajuk yang dihasilkan melaluiserangkaian diskusi panjang. Transformasi perubahan gagasan dari sebuahrealitas praktik kerja kolaborasi yang tidak terelakkan.

Bahkan, kadang kalaitu sebagai kolaborasi yang tersembunyi dari para pengiring (caregiver) dengan orang yang berkaruniakebutuhan khusus, atau ada pula yang menyebutnya “berkelebihan khusus”.

Olah gagasan dari realita “kolaborasi yangtersembunyi” bertransformasi menjadi “berbunyi”.

“Berbunyi menandakan adanya getaran. Alun nadanya bisa ritmik berulang atau menggelora berubah-ubah. Ada makna dan pesan didalamnya yang ingin disampaikan. Pameran lukisan di HCS sendiri mengikuti jejak pameran Berbunyi yang sudah kedua kalinya digelar di Sleman, Yogyakarta,” jelas Erny.

Sementara itu, NawaTunggal selaku koordinator dari Komunitas Kapal Cinta mengungkapkan rasabahagianya karena bisa melanjutkan perjalanan pameran Berbunyi di KotaSemarang.

“Saya mewakili teman-teman dengan karunia istimewa ini mengucapkan terima kasih kepada HCS yang sudah memberikan tempat bagi kami untuk memperkenalkan lukisan-lukisan untuk bisa dinikmati oleh masyarakat Kota Semarang maupun tamu yang menginap di HCS. Kolaborasi yang sangat harmonis bersama teman-teman dari Roemah Difabel Semarang tidak akan pernah kamilupakan. Semoga kita bisa bertemu kembali dan berkolaborasi bersama di lain kesempatan,” ucapnya.

Noviana Dibyantari selaku founder dari Roemah Difabel Semarang yang turut hadir di acara pembukaan pameran menyatakan hal yang sama, bahwa dirinya sangat bangga dengan mendampingi anak binaannya yang diberikan ruang untuk memamerkan karya mereka yang sangat indah.

“Saya bangga mengantar anak-anak binaan Roemah Difabel pagi hari ini memamerkan karyanya di hotel berbintang.Terima kasih kepada HCS untuk kesempatan yang diberikan dan juga suatukolaborasi yang indah dengan Komunitas Kapal Cinta. Semoga pameran inibermanfaat dan menjadikan anak-anak dengan kebutuhan khusus semakin percayadiri untuk mengembangkan kreativitasnya,” tuturnya saat mendampingi para anak binaan Roemah Difabel Semarang.

Berikut Peserta Pameran lukisan Komunitas Kapal Cinta dan Roemah Difabel Semarang  :

Komunitas Kapal Cinta

1.    Anfield Wibowo – Asperger dan Difabel Tuli
2.    Aqillurachman Prabowo – Disleksia
3.    Audrey Angesti – Autisma
4.    Bima Ariasena Adisoma – Autistik
5.    Daya Olivia Korompis – Kelainan Kromosom
6.    DwiPutro – Gangguan Mental, Wicara, dan Difabel Tuli
7.    Oliver Adivarman Wihardja – Autisma
8.    Raynaldy Halim – Autisma

Roemah Difabel Semarang

9.    Rizqi Puput Isnaini – Disabilities Muscle MD (Muscular Distropy)
10. AhmadZulfikar Fauzi – MD Fighter Disabled Artist (Muscular Distropy)
11. Kayla Salmaa Nugroho – Intellectual Disability, ADD (attention deficit disorder)
12. Yohan Pribadi – Difabel Tuli
13. Steven – Autisma. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan