SEMARANG, beritajateng.tv – Fenomena duduk di kursi Indomaret kini semakin menarik perhatian. Belakangan, duduk di kursi Indomaret menjadi simbol pelarian sejenak dari rutinitas yang membebani.
Psikolog asal Semarang, Iis Amalia mengakui, fenomena duduk di kursi Indomaret juga menjadi pembahasan menarik bagi para pakar di dunia psikologi.
Menurut para psikolog, kursi Indomaret jelas tidak memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah. Akan tetapi, ia tak menampik jika duduk di kursi Indomaret bisa mengurangi tingkat stres pada seseorang.
“Kursi Indomaret secara tidak langsung tidak memiliki kemampuan mengatasi stres, akan tetapi duduk di kursi Indomaret dapat membawa perasaan positif untuk mengurangi stress,” katanya.
BACA JUGA: Ramai ‘Marriage is Scary’, Psikolog Undip Ungkap Fenomena Takut Nikah, Faktor Medsos atau Trauma?
Iis menggarisbawahi, fenomena duduk di kursi Indomaret seakan mencerminkan tekanan hidup yang semakin meningkat di masyarakat. Termasuk tekanan mental.
Bersamaan dengan itu, keterbatasan ruang publik untuk bersantai membuat banyak orang kemudian mencari tempat alternatif. Misalnya kursi di Indomaret.
“Duduk di kursi Indomaret bisa memberikan momen jeda sejenak dari rutinitas yang menjenuhkan sehingga mengurangi tekanan mental,” katanya.
Istilah ‘Psikolog mahal, mending kursi Indomaret’
Kendati demikian, Iis menekankan bahwa duduk di kursi Indomaret tetap tidak dapat menggantikan kebutuhan untuk konseling dan psikoterapi yang lebih mendalam.