SEMARANG, beritajateng.tv – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) menjaga tradisi salat tarawih dengan satu juz Al-Qur’an penuh. Bahkan, di 10 hari terakhir Ramadan, tarawih bisa berlangsung dengan bacaan dua juz sekaligus.
Humas Masjid Agung Jawa Tengah, Benny Arief Hidayat mengatakan, bacaan salat tarawih satu juz satu malam ini telah menjadi tradisi sejak berdirinya MAJT. Hingga saat ini, tradisi tersebut masih terlaksana dan menjadi ciri khas MAJT tiap bulan Ramadan datang.
“Kita satu malam satu juz, mulai dari rangkaian salat Isya, kemudian tarawih, di rakaat 8 kita jeda dengan Asmaul Husna, lanjut sampai selesai,” kata Benny kepada beritajateng.tv.
Meski menyelesaikan bacaan ayat Al-Qur’an satu juz, salat tarawih di MAJT terbilang cepat rampung. Benny menyebut, salat tarawih biasanya sudah selesai pada pukul 21.00 WIB malam.
BACA JUGA: Fadhilah Sholat Tarawih Malam ke 15, Malaikat Memohon Ampunan untuk Kamu yang Mengerjakan
Adapun salat tarawih akan terlaksana dalam 23 rakaat. Yaitu 20 rakaat salat tarawih dan 3 rakaat untuk witir.
“Saat jeda rakaat 8 dengan diisi Asmaul Husna, biasanya ada yang pengin lanjut sendiri atau mempersingkat. Kita tidak membatasi,” lanjutnya.
Jemaah bilang seperti di Masjidil Haram
Lebih jauh, salat tarawih satu juz satu malam ini menjadi ciri khas tersendiri dari MAJT selama bulan Ramadan. Menurut Benny, banyak jemaah yang khusus datang ke MAJT untuk mengikuti salat tarawih.
Kata mereka, tarawih di MAJT terasa seperti salat di Masjidil Haram atau saat umroh di Mekkah, Arab Saudi.
Respon (1)