SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin meninjau proyek pembangunan kolam retensi Terboyo dan Sriwulan, Kota Semarang pada Selasa, 27 Mei 2025.
“Kita sudah cek, kolam retensi Terboyo luasnya hampir 189 hektar, bisa menampung 6 juta kubik air, kemudian sebelahnya adalah Sriwulan luasnya 28 hektar bisa menampung 1 juta kubik lebih. Artinya dengan penyiapan jangka panjang ini cukup untuk mengcover terjadinya rob atau banjir,” kata Luthfi di sela cek lokasi.
Kolam retensi Terboyo dan Sriwulan terpisah oleh Kali Babon. Kedua kolam retensi itu dilengkapi dengan rumah pompa untuk mengalirkan air dari kolam retensi ke laut, sehingga mencegah genangan yang berkepanjangan.
Konstruksi kolam retensi itu terintegrasi dalam proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak tahap 1 yang juga menajdi giant sea wall, tepatnya pada seksi 1C.
Luthfi menjelaskan, langkah-langkah konkret sudah disiapkan, ada jangka pendek, menengah, dan panjang. Semua itu pihaknya lakukan dengan kerja komprehensif antara pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan dinas-dinasnya, serta pemerintah kabupaten/kota. Hal itu wujud dari kehadiran negara dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita sudah hampir satu bulan melakukan infiltrasi di daerah Sayung, Demak, termasuk Semarang. Kita tidak bisa kerja-kerja parsial, kita harus kerja-kerja komprehensif,” jelasnya.
BACA JUGA: Tanggapi Soal Penyelesaian Rob Sayung Demak, Ahmad Luthfi Sebut Tak Ingin Berlama-lama
Adapun untuk progres kontruksi Tol Semarang-Demak tahap 1 antara lain, untuk seksi 1A realisasi fisiknya mencapai 62,98% dengan target selesai 31 Juli 2026. Seksi 1B realisasi fisik 40,93%, target selesai 25 April 2027, dan Seksi 1C realisasi fisik 25,97%, target selesai 27 September 2026.
Sementara, target jangka pendeknya pada Januari 2026 nanti sudah dapat masyarakat gunakan secara fungsional. Artinya tanggul ini sudah terbentuk, hanya belum dapat beroperasi sebagai jalan. Tetapi sudah bisa membantu untuk menahan air laut agar tidak terjadi banjir rob.
“Bisa kita lihat ini adalah bentuk giant sea wall atau tanggul laut. Insyaallah Januari nanti sudah fungsional, belum operasional. Minimal kalau fungsional ini sudah mengatasi rob itu sendiri,” kata dia.