SEMARANG, beritajateng.tv – Jarak domisili terdekat calon murid baru (CMB) SMKN 3 Semarang tahun ajaran 2025/2026 ialah 267 meter.
Hal itu terungkap oleh Kepala SMKN 3 Kota Semarang, Harti, saat beritajateng.tv jumpai langsung, Senin, 23 Juni 2025 sore.
Sementara itu, jarak terjauhnya rata-rata hanya 800 meter.
“Yang terdekat 267 meter, paling jauh tiap jurusan beda-beda, rata-rata 800 meter,“ ungkap Harti.
Harti menuturkan, daftar ulang di SMKN 3 Semarang berjalan selama 4 (empat) hari, yakni 23,24,25,30 Juni 2025. Setiap program keahlian atau jurusan pun sudah pihaknya jadwalkan agar tak terjadi penumpukan.
BACA JUGA: SMKN 3 Semarang Bantah Adanya Dugaan Pungli Selama SPMB
Hari pertama merupakan jadwal program keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Otomotif atau TKRO.
“Hari ini jadwalnya TKRO dan sampai jam 2 siang ini dari 108 kursi yang sudah daftar ulang sudah 100-an, kita masih menanti sekitar 8 calon murid baru,” paparnya.
Jika CMB tak melakukan daftar ulang sesuai dengan jadwal program keahliannya, kata Harti, mereka bisa datang di hari selanjutnya.
“Jika yang delapan orang itu belum datang hari ini, datang besokpun akan kami layani. Walaupun tiap hari sudah terjadwal satu hari satu program keahlian. Jika ada keperluan khsusus bisa datang kalau bukan jadwalnya,” tegasnya.
Terima 432 murid baru, jurusan DPID jadi favorit di SMKN 3 Semarang
Kata Harti, SMKN 3 Semarang menerima sebanyak 432 murid pada tahun ajaran 2025/2026. Empat ratus lebih murid baru itu terbagi menjadi 12 rombongan belajar (rombel).
Harti menyebut, program keahlian atau jurusan Desain Permodelan Informasi Bangunan (DPID) menjadi favorit para calon murid baru.
“Semuanya unik [favorit] sih, cuma yang paling banyak peminatnya di DPID, karena kita sering menjuarai lomba kompetisi siswa di bidang bangunan. Sehingga mereka mungkin tertarik di situ,” jelasnya.
Menjawab kendala calon murid baru selama pendaftaran, Harti menuturkan penentuan kordinat saat hendak membuat akun menjadi salah satu kesulitan yang sering mereka alami.
“Jika CMB mengalami kesulitan, kita ada tim aduan. Saat verifikasi kemarin itu kadang alamat koordinatnya gak lengkap, terutama di kelengkapan data, kadang RT/RW gak muncul,” jelas dia.