Politik

Sebut Rebranding PSI Tak Ubah Apa-apa, Pengamat Undip Kritik Kaesang Melenting Terlalu Cepat

×

Sebut Rebranding PSI Tak Ubah Apa-apa, Pengamat Undip Kritik Kaesang Melenting Terlalu Cepat

Sebarkan artikel ini
Rebranding PSI
Pengamat politik Universitas Diponegoro, Nur Hidayat Sardini, saat dijumpai di Fisip Undip, Kota Semarang, Rabu, 23 Juli 2025. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tvRebranding maupun kongres yang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lakukan belum lama ini dinilai tak mengubah apa-apa.

Pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardini (NHS), mengungkap tak ada semangat generasi muda yang relevan dengan partai tersebut sejak awal berdirinya.

Dalam hematnya, generasi muda merupakan kaum yang progresif. Saat beritajateng.tv jumpai langsung di Fisip Undip, Rabu, 23 Juli 2025, NHS mengaku tak melihat jiwa revolusioner itu dalam tubuh PSI.

“Istilah Bung Karno itu kaum progresif revolusioner, dia menentang kemapanan, nilai lama yang sifatnya status quoist. PSI ini justru pelindung, bahkan pada usungan nilai yang bertentangan dengan kodrati anak muda progresif revolusioner, justru menopang kekuasaan yang mapan.,” ungkap NHS.

Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan Fisip Undip itu meyakini sulit bagi PSI untuk mendapat tempat jika terus bekerja seperti itu.

BACA JUGA: Soroti Warna Logo Baru PSI, Pengamat Adi Prayitno: Menyerupai PDIP, Sasar Pemilih Jokowi?

“Ingat, kekuasaan yang mapan selalu hampir identik dengan keinginan untuk mempertahankan kekuasaan. Dan saya sejak awal yakin bahwa partai ini sulit untuk memperoleh tempat jika platformnya seperti itu,” sambungnya.

Tak hanya itu, NHS turut mengkritisi posisi anak bungsu Presiden RI ke-7 Jokowi, Kaesang Pangarep, yang menurutnya terbilang cepat menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PSI.

“Begitu orang masuk partai, dia bertatih-tatih, dari pengurus ranting level kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga pusat. Apakah semua partai seperti itu? Hampir semua partai begitu. Tetapi [Kaesang] ini terlampau singkat,” terangnya.

Kaesang yang ia sebut terlalu cepat melenting ke posisi atas sama sekali tak menggambarkan kondisi maupun mampu menginspirasi kaum muda.

“Dalam beberapa hari, bimsalabim, itu sendiri tidak menginspirasi buat kaum muda untuk menata diri dari awal. Apa efeknya?” ucap dia.

NHS kritik rebranding PSI: Bergantung pada Jokowi, akan pudar jika jauh dari lingkaran kekuasaan

Lebih lanjut, NHS turut mengkritik rebranding yang PSI lakukan. Menurutnya, perubahan PSI hanya terbatas pada mengganti logo saja.

Tak cuma itu, kata NHS, pidato Kaesang selaku Ketum PSI tak jauh berbeda dengan Jokowi dan Presiden RI Prabowo Subianto yang hadir dalam kongres tersebut.

“Pidato dari ketua umumnya, presiden, dan presiden ke-7 itu ya nyaris sama. Mengulang, me-recycling, terhadap tataran yang sudah dibangun sejak lama. Dan buat saya itu tidak mengubah,” tegas NHS.

Mantan Ketua Bawaslu RI itu pun turut meramal bagaimana nasib PSI ke depannya. Menurutnya, masa depan PSI tak bisa lepas dari efek Jokowi di masa mendatang.

BACA JUGA: Ketua Harian Gerindra Sebut Logo Baru PSI Gajah Padahal Kancil, Hersubeno Arief: Bisa Cerdik atau Licik

“Bagaimana masa depan partai ini, tergantung dengan kekuatan politik Pak Jokowi. Makin dekat dengan kekuasaan, artinya dia bisa semakin eksis. Eksis dalam pengertian taraf sebagaimana Pak Jokowi punya peran pada masa itu,” jelas NHS.

Sebaliknya, tutur NHS, pamor PSI akan pudar jika Jokowi semakin jauh dari lingkaran kekuasaan.

“Partai Solidaritas Indonesia ini akan tergantung bagaimana platform Pak Jokowi dalam struktur kekuasaan di konstelasi politik Indonesia,” pungkas NHS. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan