SEMARANG, beritajateng.tv – Tepat seratus tahun kelahiran maestro karawitan Ki Narto Sabdho, Dewan Kesenian Semarang (Dekase) menggelar rangkaian acara reflektif dan penuh makna.
Tak hanya sekadar mengenang, tetapi juga menghidupkan kembali warisan seni yang Ki Narto Sabdho tinggalkan agar tetap relevan lintas generasi bahkan lintas negara.
Ketua Dewan Kesenian Semarang, Adhitia Armitrianto, menjelaskan bahwa kegiatan peringatan dimulai dengan ziarah ke makam Ki Narto Sabdho di TPU Bergota Semarang. Lanjut ke malam hari dengan pembukaan pameran lukisan bertajuk Mijil, pembacaan puisi, serta pertunjukan musik akustik.
“Kalau untuk pameran sendiri berlangsung cukup lama, hingga 7 Oktober mendatang. Pameran ini gratis dan buka 24 jam. Jadi siapa saja bisa datang,” ujarnya di Taman Budaya Raden Saleh, Senin 25 Agustus 2025, malam.
BACA JUGA: Wisata Kereta Uap Baru Klinthing di Museum KA Ambarawa, Hadirkan Pengalaman Unik Naik Sepur Klasik
Pameran lukisan seni rupa tersebut memamerkan karya-karya dari tiga seniman Semarang yakni, Basuki, Gunawan Effendy, dan Muji Konde.
Sarasehan dan peluncuran buku 100 puisi dari 100 penyair
Tak berhenti di situ, Dekase juga tengah menyiapkan sarasehan budaya pada September mendatang. Yang menarik, ada program penerbitan buku berisi 100 puisi karya 100 penulis sebagai persembahan untuk 100 tahun Ki Narto Sabdho.
Uniknya, kumpulan puisi tersebut tak hanya hadir dalam bahasa Indonesia, tetapi juga akan diterjemahkan ke bahasa Prancis melalui kerja sama dengan Lembaga Kebudayaan Prancis.