SEMARANG, beritajateng.tv – Sanggar Tari Tresna Budaya, sebuah wadah seni warga kelurahan Krapyak yang 20 tahun lebih vakum, kini bangkit kembali berkat program dana operasional RT Rp25 juta.
Pemerintah kota (Pemkot) Semarang melalui program dana operasional RT Rp25 juta rupanya mampu menjadi langkah warga RT 02 RW IV kelurahan Krapyak dalam melestarikan budaya lokal.
Bantuan operasional tersebut untuk menghidupkan kembali Sanggar Trisna Budaya yang pernah populer sejak tahun 1970-an dan sempat vakum.
Ketua RW IV Kelurahan Krapyak, Tri Subekso menjelaskan, bahwa sanggar ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangan kesenian di wilayahnya.
BACA JUGA: RT Se-Kota Semarang Senang Dana Operasional Rp25Juta Cair, Bank Jateng Tambah Kas Tiga Kali Lipat
“Sanggar Trisna Budaya sudah ada sejak era 70-an dengan pementasan wayang orang. Pernah vakum cukup lama. Namun semangat pendahulu kami memantik generasi sekarang untuk menghidupkannya kembali,” jelas Tri Subekso.
Menurut Tri, keberadaan sanggar ini sangat penting sebagai wadah seni bagi warga, khususnya anak-anak dan remaja. Terlebih untuk menyalurkan bakat seni serta menjaga denyut nadi kebudayaan di kampung.
Dari dana operasional RT, rupanya Sanggar Tari Tresna Budaya bisa kembali beraktivitas dan eksis menggaet anak-anak dan remaja kampung untuk berkesenian.