Jateng

Dianggap Ilegal oleh BTNGMb, Warga Thekelan Bongkar Jalan Cor yang Sudah Dibangun Swadaya

×

Dianggap Ilegal oleh BTNGMb, Warga Thekelan Bongkar Jalan Cor yang Sudah Dibangun Swadaya

Sebarkan artikel ini
Jalan Thekelan
Pembongkaran jalan cor di pintu gerbang jalur pendakian Thekelan, Gunung Merbabu, Kamis, 25 September 2025. (Bowo Pribadi/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Dianggap menyalahi ketentuan kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), warga Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, akhirnya membongkar jalan cor di pintu gerbang jalur pendakian Thekelan.

Proses pembongkaran jalan yang warga bangun secara swadaya tersebut akhirnya mereka lakukan bersama petugas Balai TNGMb demi menghindari implikasi hukum di kemudian hari.

“Mulai Selasa kemarin sudah pembongkaran,” ungkap Supriyo Tarsan, Kepala Dusun (Kadus) Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Kamis, 25 September 2025.

BACA JUGA: Viral Pendaki Gunung Merbabu Lihat Pasar “Mistis” di Sabana Bikin Heboh: Masuk Dimensi Lain?

Berdasarkan surat Balai TNGMb, jelasnya, pembongkaran wajib lantaran pembangunan jalan tersebut ilegal. Ia juga mengakui pada saat pembangunan memang tidak menyampaikan izin kepada pengelola karena ketidaktahuan.

Pertimbangannya, jalan tersebut merupakan akses pendakian Gunung Merbabu jalur Thekelan dan jalan cor sepanjang 200 meter tersebut juga bisa warga manfaatkan sebagai jalan pertanian.

Namun, karena BTNGMb menganggapnya ilegal dan melanggar Undang-Undang, akhirnya warga harus menerima kenyataan dan mesti membongkarnya. “Karena kami sudah tiga kali dapat BAP oleh BTNGMb,” lanjutnya.

Jalan cor swadaya di pintu gerbang jalur pendakian Thekelan masuk zona pemanfaatan

Tarsan menjelaskan, jalan yang sebelumnya warga bangun secara swadaya tersebut masuk dalam zona pemanfaatan. Namun, karena pada zona yang sama di tempat lain, seperti di kawasan threetop Kopeng, bisa terbangun, akhirnya warga beranggapan juga boleh mengecornya.

Pengecorannya pun tak sepenuhnya, tetapi hanya pengecoran “dua ban”, sisi kanan dan kiri. Sehingga, masih ada resapan untuk air hujan. Harapannya, warga bisa memanfaatkan jalan tersebut karena merupakan akses ekonomi pertanian.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan