SEMARANG, beritajateng.tv – Saham semakin menjadi instrumen investasi favorit bagi masyarakat Kota Semarang di pasar modal. Bahkan, sebanyak 70 persen investor saham di Ibu Kota Jawa Tengah, adalah anak muda di bawah usia 30 tahun.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah mencatat, hingga Agustus 2025 jumlah investor pasar modal di kota Semarang mencapai 167.000 orang. Dari jumlah itu, 116.000 orang di antaranya berinvestasi di saham, sementara sisanya menempatkan dana pada obligasi dan reksa dana.
Kepala Perwakilan BEI Jawa Tengah, Fanny Rifqi El Fuad, menyebut saham masih menjadi pilihan utama jika kita banding dengan instrumen investasi lainnya.
Menariknya, sekitar 70 persen dari total investor saham di Semarang berasal dari kalangan muda berusia di bawah 30 tahun.
“Per Agustus 2025 jumlah investor di Kota Semarang mencapai 167 ribu. Dari total itu, paling banyak di saham dengan 116 ribu investor. Sekitar 70 persennya merupakan anak muda di bawah usia 30 tahun,” jelas Fanny.
Menurut dia, minat anak muda untuk berinvestasi di saham lebih banyak lantaran profil resiko investor muda lebih agresif. Investor modurat lebih memilih investasi rendah risiko seperti Reksa Dana dan Obligasi.
BACA JUGA: Mengenal Saham Syariah, Investasi Halal di Tengah Tantangan Literasi Ekonomi
Menurutnya, tingginya minat generasi muda pada saham karena profil risiko mereka lebih agresif. Sementara investor dengan karakter senior memilih jadi investor moderat memilih instrumen berisiko rendah seperti obligasi dan reksa dana.
Ia menambahkan, transaksi saham di Semarang pada Agustus 2025 saja mencapai Rp4,8 triliun. Sementara itu, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap positif meski ekonomi melambat.
IHSG pada kuartal III 2025 naik signifikan hingga menembus 7.000 dan mencetak rekor baru di level 8.000.