SEMARANG, beritajateng.tv – Kabar ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur menyisakan duka yang mendalam.
Pasalnya, musibah tersebut membuat sejumlah santri terjebak di bawah reruntuhan puing-puing bangunan. Peristiwa ini terjadi pada Senin 29 September 2025 kemarin.
Salah satu korban yang berhasil terevakuasi yakni bernama Rafi Catur Okta Mulya.
Hanya saja, Rafi yang tengah berusia 17 tahun ini meninggal dunia saat hendak menyelamatkan dua temannya.
Sebelumnya, ia masih sempat mendapatkan perawatan medis, hanya saja nyawanya tidak tertolong.
Duka Mendalam Keluarga Rafi
Mulyono yang merupakan ayah Rafi mengatakan bahwa anaknya baru saja tiga bulan belajar dalam lembaga pendidikan tersebut.
BACA JUGA: Rugikan Negara Ratusan Juta, Eks Direktur BUMD Percetakan di Cilacap Ditahan, Kasus Era Covid-19
“Baru saja lulus SMP kemarin dan baru kemarin ini mondok, mungkin mau bulan ketiga,” ujarnya.
Sang ayah menyampaikan bahwa Rafi merupakan anak yang baik meski ia terkenal pendiam.
Rafi hampir tidak pernah nongkrong keluar rumah, ia memilih untuk membantu ibunya menjaga warung.
“Tidak pernah keluar rumah, aktifitas lain mungkin di musala. Teman-temannya mungkin sering ke rumah, tetapi anaknya ketika mereka mengajak Rafi keluar selalu tidak mau,” kenangnya.
Sampai saat ini evakuasi masih terus berlangsung hanya saja tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan dari korban yang tertimpa bangunan tersebut.
Alat Berat Mulai Digunakan
Pada hari keempat operasi, Kamis (2/10/2025), Tim SAR gabungan mulai menggunakan alat berat berupa crane untuk memindahkan puing-puing dari bagian atas reruntuhan bangunan.