SEMARANG, beritajateng.tv – Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, angkat bicara soal penutupan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Temanggung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Menurut dugaan, SPPG tersebut BGN tutup lantaran tidak menjalankan standar operasional pelayanan (SOP) dengan benar.
Saat beritajateng.tv jumpai usai menghadiri briefing SPPG se-Jawa Tengah di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Senin, 6 Oktober 2025 sore, Nadia pun membenarkan adanya penutupan SPPG di wilayahnya.
Saat ini, kata Nadia, pihaknya tengah melakukan pendalaman. Nadia menuturkan, kemungkinan SPPG yang ditutup itu sedang dievaluasi oleh BGN.
“Iya [ada penutupan SPPG], hari ini baru ada beritanya. Kemudian saya melakukan pendalaman, kemungkinan sedang ada evaluasi,” ujar Nadia.
BACA JUGA: Antisipasi Kasus Keracunan MBG, Dinas Kesehatan Blora Intensifkan Inspeksi Dapur SPPG
Saat menanggapi apakah penutupan SPPG yang melayani ribuan siswa di Temanggung tersebut itu berkaitan dengan dugaan keracunan, Nadia tak banyak bicara. Ia menyebut, pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Masih dalam masa pendalaman ya,” jawabnya singkat.
Nadia pun tak tahu pasti jumlah SPPG di Kabupaten Temanggung yang sudah beroperasi. Kendati begitu, ia memastikan SPPG yang sudah beroperasi di wilayahnya tergolong aman.
“Saya belum terlalu mendalami jumlah pastinya, belum mendalami, karena memang bukan saya ketua dari satgasnya. Namun, saya sudah melakukan pendalaman untuk SPPG yang ada, sekolah yang anak-anak kita [menerima MBG]. Alhamdulillah di Temanggung sendiri masih tergolong aman,” tegas dia.
Wakil Bupati Temanggung ungkap arahan Gubernur soal briefing SPPG se-Jawa Tengah
Lebih lanjut, Nadia pun mengungkap arahan apa saja yang Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, berikan dalam briefing SPPG se-Jawa Tengah tersebut. Utamanya, kata Nadia, agar SPPG menjaga keamanan makanan dan bekerja sesuai SOP.