SEMARANG, beritajateng.tv – Gejala gangguan jiwa berupa depresi ringan maupun rasa cemas rentan menghinggapi para orang lanjut usia (lansia). Terutama lansia yang tinggal sendiri di rumah tanpa ada anak yang menemani. Hal itu disampaikan oleh seorang dokter spesialis jiwa RSJD RM Soedjarwadi Klaten, dr. Dwi Rejeki Nursanti turun langsung memberikan layanan spesialis kejiwaan dalam program Dokter Spesialis Keliling (Speling) di Desa Wonoharjo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Kamis, 9 Oktober 2025 lalu.
“Banyak (gangguan kejiwaan) yang ditemukan yakni kecemasan dan depresi ringan. Dari 10 pasien, ada 7 sendiri yang datang di sini (konsultasi kecemasan dan depresi),” ujarnya saat di sela memberikan layanan Speling.
Dwi menjelaskan, dari tujuh pasien yang mengalami kecemasan dan depresi ringan tersebut ada orang tua yang tinggal sendiri di rumah. Dari 10 pasien yang ia periksa itu rata-rata usianya di atas 50 tahun. Tercatat ada 2 orang berusia 65 tahun, 2 orang usia 57 tahun, dan 5 orang berusia 50-51 tahun, hanya ada 1 orang yang berusia 40.
“Tadi, ada dua orang yang merasa sendiri karena anaknya merantau semua. Agak depresi karena rindu pada anaknya,” katanya.
BACA JUGA: Perluas Skrining Tuberkulosis Gratis, Ahmad Luthfi Luncurkan Program Speling Melesat dan TB Express
Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa gejala-gejala seperti kecemasan dan depresi yang dialami oleh orang tua atau lansia tersebut dapat dikurangi. Misalnya, dengan melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang terutama yang seusia, seperti pengajian, arisan PKK, posyandu lansia, dan lainnya.
Program Speling sebagai Bentuk Perhatian Pemerintah
Dwi mengakui bahwa program Speling hasil gagasan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen sangat bagus. Perhatian pemerintah dengan mengerahkan dokter spesialis ke desa-desa dapat membantu dalam mengidentifikasi penyakit-penyakit yang masyarakat alami. Salah satunya gangguan kejiwaan.
“Ada testimoni dari mereka (masyarakat) bahwa program Speling ini bagus buat masyarakat, karena bisa mengetahui kondisi kesehatan orang warga dengan cepat,” katanya.
Di luar Speling, Dwi juga menjelaskan bahwa RSJD RM Soedjarwadi juga mempunyai program Sapu Jagad. Melalui program itu, masyarakat dapat melaporkan apabila di lingkungannya terdapat orang dengan gangguan jiwa. Rumah sakit akan menjemput, melakukan pengobatan termasuk terapi dan membekali skill, setelah sembuh pasien dikembalikan lagi ke masyarakat.