iSEMARANG, beritajateng.tv – Pihak Bajaj Maxride mengatakan bahwa telah menciptakan dampak ekonomi signifikan di sejumlah kota di Indonesia lewat peluang kerja bagi ribuan masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Adhika Yosmik, Senior Digital Marketing Manager Maxride saat beritajateng.tv temui di kantornya pada Senin, 17 November 2025.
“Sejauh ini di seluruh kota tempat kami beroperasi, kami sudah membuka lebih dari 3.000 lapangan pekerjaan dari driver yang tergabung dengan kami,” katanya.
Ia menegaskan bahwa yang lebih penting untuk dikedepankan adalah manfaat sosial yang telah mereka berikan, bukan sekadar perdebatan mengenai izin dan regulasi.
“Yang ingin kami tanggapi sebenarnya bukan soal larangannya. Kami paham bahwa regulasi membutuhkan proses panjang dan kajian mendalam. Namun kami ingin menyampaikan kebermanfaatan sosial yang telah kami hadirkan,” ujar Adhika.
BACA JUGA: Organda Tolak Bajaj Maxride di Semarang: Ujug-ujug Sudah di Jalan, Nambah Macet, Rusak Estetika Kota
Selain itu, Maxride juga membuka peluang investasi bagi masyarakat yang ingin membeli unit Bajaj mereka untuk kemudian mempekerjakan driver. Skema ini disebut sebagai akses ekonomi baru yang dapat meningkatkan pendapatan warga.
“Kami membuka peluang investasi untuk siapa saja yang ingin membeli unit kami dan membuka lapangan pekerjaan bagi driver-driver mereka,” jelasnya.
Registrasi Driver Tertahan Akibat Polemik
Akibat isu pelarangan di Semarang, Maxride terpaksa menghentikan sementara pendaftaran driver baru. Padahal, minat masyarakat cukup tinggi.
“Saat ini ada sekitar 200 calon driver yang ingin bergabung, tapi kami dengan sangat terpaksa belum bisa membuka registrasi. Harapan kami polemik ini segera selesai,” tutur Adhika.
Ia berharap media dapat membantu membuka ruang dialog antara Maxride dan pemerintah daerah agar manfaat sosial perusahaan dapat dievaluasi secara objektif.
“Alangkah baiknya jika kebermanfaatan sosial ini yang dikedepankan, daripada fokus pada regulasi yang prosesnya panjang,” tambahnya.













