REMBANG, beritajateng.tv – Suasana aula SLB Negeri Lasem pada siang itu terasa berbeda. Ruangan yang biasanya untuk belajar tampak lebih hangat karena hadir puluhan siswa berseragam putih abu-abu.
Mereka berkumpul bukan untuk kelas tambahan, melainkan untuk menyambut dua kakak alumni yang kembali dengan cerita hidup yang menguatkan.
Di antara para siswa, dua sosok dewasa berseragam merah bercorak batik kuning berjalan masuk sambil tersenyum lebar.
Joko Riyanto, 24 tahun, dan Muhammad Ghofur Mubarok, 19 tahun, kembali ke sekolah yang pernah membentuk mereka.
Keduanya merupakan penyandang tunarungu wicara alumni SLB Lasem yang kini bekerja di Alfamart melalui program Alfability.
Kehadiran mereka langsung menarik perhatian. Beberapa siswa tampak bersemangat karena merasa keduanya datang membawa gambaran masa depan yang lebih dekat dan mungkin mereka raih.
Joko membuka sesi berbagi pengalaman. Gerak tubuhnya pelan namun tegas, diterjemahkan oleh juru bahasa isyarat yang berdiri di sisinya. Ia mengingat masa di mana ia sempat ragu apakah ia bisa masuk dunia kerja.
“Saya sempat ragu. Saya bertanya-tanya apakah orang seperti saya bisa bekerja di Alfamart,” kata Joko. Kalimat itu langsung membuat beberapa siswa mengangguk pelan, seolah mereka ikut merasakan apa yang pernah ia hadapi.
Keraguan itu berubah menjadi keyakinan ketika Joko mengetahui bahwa sudah ada penyandang disabilitas lainnya yang bekerja di jaringan ritel tersebut.
Ia kemudian mencoba, diterima, dan kini sudah empat tahun bekerja sebagai picker. Ia juga aktif sebagai atlet voli andalan di Cabang Rembang.
BACA JUGA: Alfamart dan Cusson Baby Jangkau Kesehatan Ibu-Anak Lewat Program Sahabat Posyandu
“Di Alfamart saya menjalankan tugas seperti karyawan lainnya. Benefitnya sama, teman-teman juga baik dan selalu membantu,” lanjut Joko.













