Jateng

Sebut Kelebihan Penumpang Bikin Trans Semarang Kerap Mogok-Cumi Darat, Wali Kota: Sulit Tambah Armada

×

Sebut Kelebihan Penumpang Bikin Trans Semarang Kerap Mogok-Cumi Darat, Wali Kota: Sulit Tambah Armada

Sebarkan artikel ini
BRT Semarang
Seorang pengendara motor terkena asap "cumi darat" BRT Trans Semarang di Jalan Setia Budi, Ngesrep, Banyumanik, menuju arah turunan Gombel pada Selasa, 2 Desember 2025. (Foto: TikTok/@ggigarose via Instagram/@hangoutsemarang)

SEMARANG, beritajateng.tv – Warga Kota Semarang belakangan ini mengeluh dengan kondisi Bus Raya Terpadu (BRT) Trans Semarang di media sosial.

Salah satunya oleh pengguna akun TikTok @fullstoryyy yang menaiki BRT Trans Semarang jurusan Mangkang. Dalam videonya di akun Instagram @informasiseputarsemarang pada Selasa, 1 Desember 2025, tampak air hujan bocor ke dalam bus.

“Momen menyedihkan terjadi ketika hujan deras mengguyur Kota Semarang pada kemarin [Senin], seorang penumpang Bus BRT Trans Semarang dengan akun TikTok bernama @fullstoryyy membagikan pengalaman naik bus Trans Semarang Jurusan Mangkang yang mengalami kebocoran pada atapnya, sehingga air hujan masuk ke bagian belakang bus,” tulis akun tersebut.

Tak cuma itu, masalah “cumi darat” pun belum usai. Video viral yang diunggah oleh akun tiktok @ggigarose via akun Instagram @hangoutsemarang pada Selasa, 2 Desember 2025 menunjukkan sebuah bis melintas di Jalan Setia Budi, Ngesrep, Banyumanik menuju arah turunan Gombel. Seorang pengendara motor yang tepat berada di belakangnya terpaksa menghindar lantaran asap hitamnya begitu pekat.

BACA JUGA: Kini Bayar Tiket BRT Trans Semarang Lebih Mudah Pakai QRIS Tap

Ditambah, pada Kamis, 13 November 2025 sore lalu, BRT Trans Semarang tak kuat menanjak di Tanah Putih atau Jalan Dr. Wahidin. Bus itu pun mundur dan menabrak pembatas jalan. Untungnya, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Merespons hal itu, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, pun angkat bicara. Saat dijumpai di Kompleks Gubernuran Jawa Tengah belum lama ini, ia mengaku sudah menegur pihak ketiga penyedia BRT Trans Semarang.

Ia menuturkan, ada tiga penyebab mengapa BRT Trans Semarang tak pernah tuntas dengan cumi daratnya hingga kerap mengalami mogok di jalan.

“Ada beberapa hal yang menjadi indikasi ya. Satu, sepertinya alasannya adalah keberatan muatan. Kedua, karena memang mesinnya tidak seperti baru. Terus yang ketiga, sumber daya manusianya. Tiga hal ini kami evaluasi,” ujar Agustina.

Wali Kota: Tambah armada BRT Trans Semarang berarti tambah biaya operasional

Menurutnya, alasan kelebihan penumpang itu menjadi hal yang berat bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Sebab, kata Agustina, menambah jumlah armada juga akan menambah Biaya Operasional Kendaraan (BOK).

Ia pun menyinggung subsidi Pemkot Semarang terhadap BRT Trans Semarang itu cukup besar.

“Tentu kelebihan penumpang ini menjadi tantangan yang agak rumit bagi Pemkot, karena kalau menambah jumlah armada itu berarti menambah jumlah biayanya atau BOK. Sementara subsidi kita untuk pelaksanaan Trans itu cukup besar,” akunya.

Pihaknya tak menampik Pemkot tidak mampu menambah armada bus untuk merespons lonjakan penumpang setiap harinya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan