SEMARANG, beritajateng.tv – Kuasa hukum keluarga dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Ahmad Zainal Abidin Petir, mendesak Polda Jawa Tengah segera membeberkan hasil autopsi kematian Dwinanda Linchia Levi (DLL). Ia mempertanyakan alasan kepolisian belum menyampaikan hasil tersebut kepada keluarga, padahal proses autopsi kabarnya telah rampung.
“Kalau memang sudah ada hasilnya, kenapa ditutup-tutupi? Sampai sekarang kami belum diberi tahu apakah hasil autopsinya sudah keluar atau belum,” ujar Zainal Petir saat beritajateng.tv konfirmasi melalui sambungan telepon pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Meski memahami bahwa hasil autopsi akan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jateng kaji dahulu, Zainal berharap laporan tersebut bisa segera polisi sampaikan agar penyebab kematian DLV menjadi terang.
“Walau sudah ada, hasil autopsi itu masih berbahasa kedokteran. Nanti akan ada berita acara pemeriksaan agar bisa publik pahami. Harapannya polisi segera menyampaikan, supaya jelas penyebab kematian korban, termasuk terkait unsur pidana AKBP Basuki,” jelasnya.
BACA JUGA: Rekan Dosen Untag Ungkap Kedekatan Dosen Levi dengan AKBP Basuki: Dia Bilang Itu Pacarnya
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, belum bersedia mengungkapkan hasil autopsi yang kabarnya telah selesai. Ia menyebut laporan tersebut masih dalam proses pendalaman oleh penyidik.
“Masih proses verbal. Saat ini masih dalam kalimat medis dan perlu penerjemahan,” kata Kombes Artanto.
Karena masih dalam proses, Artanto enggan menanggapi dugaan yang sempat muncul sebelumnya, seperti kabar mengenai pecah jantung korban atau adanya darah di perut dan paha dosen Untag Semarang saat penemuannya yang dalam keadaan tewas.
“Hasil autopsi akan penyidik sampaikan saat konferensi pers. Nantinya Dirkrimum dan pihak forensik yang akan menjelaskan,” tegasnya.













