UNGARAN, beritajateng.tv – Jika selama ini kita sering melihat orang-orang memberi parcel lebaran berupa kue kering dan makanan, kini muncul trend baru di Tengaran dan Salatiga. Saat ini sebagian warga sana lebih memilih memberikan parcel kepada kolega dan karyawan berupa peci blangkon asal Tengaran.
Peci blangkon sendiri merupakan perpaduan dua penutup kepala dengan fungsi yang berbeda. Di satu sisi, peci digunakan dalam kegiatan ibadah, sementara blangkon dipakai dalam kegiatan ritual atau budaya.
Atas keunikan itulah barangkali peci blangkon buatan Muhadi kini menjadi ramai pembeli.
Muhadi, seorang bapak dua anak, merupakan pemilik usaha tersebut. Ia adalah warga Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Penjualan peci blangkon bikinannya di bulan Ramadhan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Terdapat berbagai macam motif yang ia tawarkan, misalnya hitam polos, motif batik, imamah, dan lain-lain. Bahkan, selain beberapa motif tersebut, pembeli bisa memesan motif sesuai keinginannya.
“Dulu itu sepulang dari pesantren memakai peci warna hitam, dan menurut saya itu kurang luwes. Akhirnya saya ingin memakai peci yang luwes seperti apa,” ujar Muhadi , Selasa (4/4/2023).
Ia menuturkan bahwa mayoritas pembelinya berasal dari berbagai kalangan di daerah bahkan hingga ke luar pulau.
“Mereka (bahkan ada yang) ingin coupelan. Alhamdulillah selama bulan Ramadhan ini sampai tidak punya stok,” katanya.
Peci Blangkon Jadi Alternatif Parcel Lebaran
Sampai saat ini Muhadi telah menerima pesanan mencapai ratusan buah. Bahkan, dari pengalaman tahun sebelumnya, Muhadi masih terus membuat peci itu saat malam Hari Raya Idul fitri. Sebagian orang pun memilih peci buatannya itu sebagai parcel lebaran.
