DENPASAR, beritajateng.tv – Jika Jawa Tengah memiliki kain batik dengan berbagai motif yang menjadi ikon fashion di daerah tersebut, Bali juga memiliki kain tenun khas yang tak kalah menarik. Tenun Endek Bali ialah kerajinan tangan khas Bali yang saat ini telah terkenal di Indonesia hingga mancanegara.
Eksistensinya semakin meluas semenjak kain asli Bali ini para pemimpin negara di seluruh dunia gunakan saat kegiatan KTT G20 November 2022 silam. Tak heran, kain yang cara membuatnya menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) ini semakin ramai peminat di kalangan luas.
Uniknya, masyarakat Bali yang bekerja di instasi pemerintahan dan beberapa perusahaan swasta lainnya wajib menggunakan busana Tenun Endek Bali setiap hari Selasa.
Selain menyokong Industri Kecil Menengah (IKM) yang bergerak di bidang produksi kain tenun khas Bali tersebut, aturan ini berlaku guna melestarikan warisan budaya asli Bali yang telah dilindungi oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) Republik Indonesia (RI).
Maka tak heran, peminat Tenun Endek Bali terus mengalami peningkatan. Pelaku usaha tenun kahs Bali tersebut terus gencar memasarkan produk mereka agar semakin mudah masyarakat jangkau.
Pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bertajuk Gianyar Creative Economy berlangsung di Mall Living World, Denpasar. Cap Bali yang merupakan salah satu produsen Tenun Endek Bali menjajakan busana endek yang mampu memikat mata pengunjung di sana.
Gianyar Creative Economy Tak Hanya Pamerkan Tenun Endek Bali
Tidak hanya menjual kain endek saja, berbagai busana modis lain seperti blazer, blouse, crop top, dan outer pun turut para UMKM asal Kabupaten Gianyar hadirkan. Menurut keterangan salah satu penjaga tenant Cap Bali, pameran ini berlangsung selama 3 (tiga) bulan.
“Kalau untuk Cap Bali sendiri buka di sini dari bulan Maret sampai Juni nanti, kurang lebih tiga bulan. Buka tiap hari,” ungkap salah satu penjaga tenant Cap Bali kepada awak beritajateng.tv, Minggu (23/4/2023).
Pantauan awak beritajateng.tv, pengunjung yang datang untuk membeli atau sekadar melihat-lihat mayoritas ialah kalangan perempuan remaja hingga dewasa. Salah satu pengunjung tenant Cap Bali, Kadek (21), mengaku tertarik dengan motif Tenun Endek Bali yang tenant ini hadirkan.