SEMARANG, beritajateng.tv – Fenomena motor Supermoto yang menggabungkan kehebatan motor trail dengan kehandalan motor off-road serta kelincahan on-road mulai menarik perhatian banyak orang.
Tak sedikit komunitas-komunitas supermoto lantas bermunculan. Salah satunya adalah Supermoto Owner Group (SMOG). Namun, dari mana sebenarnya asal-usul supermoto ini?
Supermoto sendiri pertama kali berkembang di Amerika Serikat pada tahun 1979. Salah satu program televisi memiliki ide untuk membuat lomba antara tiga cabang balap motor yaitu Road-race, Motor-cross, dan Flat-track. Lintasannya pun gabungan dari ketiga cabang balap motor tersebut.
BACA JUGA: Tak Kalah dengan Trail Biasa, Begini Serunya Mengendarai Supermoto, Lincah di Jalanan!
“Singkatnya, lintasan offroad kan saat musim dingin nggak bisa digunakan, kemudian mereka mengganti roda offroad motor-nya dengan roda onroad. Akhirnya karena bisa digunakan sepanjang tahun mereka menyebutnya supermotard,” jelas Raka, humas SMOG Official, saat berbincang dengan beritajateng.tv, belum lama ini.
Dari perjalanan panjang tersebut kemudian lahirlah supermoto. Sekilas dari penampilannya, memang motor trail dan supermoto tak terlihat beda jauh. Namun jika kita telisik, tentu terdapat perbedaan antara motor trail dan supermoto.
“Secara sekilas memang nggak jauh berbeda, karena sebenarnya supermoto itu awalnya dari motor offroad yang dirombak kaki-kakinya seperti roda, rem dan suspensi, sehingga bisa untuk balapan di lintasan onroad,” lanjutnya.
Motor Supermoto Masuk ke Indonesia dan Gaet Banyak Penggemar
Kendati mulai eksis di Eropa pada sekitar 1990-an, supermoto baru masuk ke Indonesia di akhir tahun 2004. Pun, popularitasnya tak setinggi motor trail lainnya.