SEMARANG, beritajateng.tv – Janji-janji partai politik maupun bakal calon presiden (Bacapres) saat ini tengah bertebaran. Salah satu parpol yang menebar itu ialah Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang lewat baliho berjanji bakal menggratiskan BPJS jika terpilih dalam Pemilu 2024.
Misalnya seperti yang ada pada baliho PSI berukuran besar di wilayah Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang. Pantauan beritajateng.tv, baliho itu bergambar mantan atlet bulutangkis juara All England, Hariyanto Arbi yang nyaleg lewat PSI. Tulisan ‘PSI Menang, BPJS Gratis’ pun tak luput dari baliho itu.
Tak hanya itu, Bacapres Partai Gerindra, Prabowo Subianto juga telah menyampaikan janjinya akan memberi bantuan dan perbaikan gizi untuk ibu hamil. Bahkan, tak tanggung-tanggung, ia berjanji akan melakukan swasembada pangan hingga ketahanan energi dalam negeri.
Menilik janji dan gagasan program yang parpol maupun Bacapres lontarkan, pengamat politik Universitas Diponegoro, Wahid Abdurrahman menganggap itu hal yang sangat menarik.
“Harusnya bacapres itu sudah ke sana arahnya, yakni adu gagasan. Gagasan apa pun itu, nanti kan oleh pemilih bakal diuji,” ujar Wahid saat beritajateng.tv hubungi melalui sambungan WhatsApp, Senin, 11 September 2023.
BACA JUGA: Baliho Jokowi-Ganjar Banyak Tersebar di Wilayah Jawa Tengah, Begini Tanggapan Bawaslu Jateng
Anggap baliho parpol berisi janji-janji bikin para pemilih berpikir kritis
Khususnya PSI yang berjanji akan menggratiskan BPJS, Wahid memberikan tanggapannya. Pihaknya menilai, janji yang PSI maupun parpol lain sampaikan itu dapat membuat para pemilih berpikir kritis.
“PSI membangun wacana kalau mereka menang, BPJS gratis. Itu bisa membuat kita paham apa sih gagasan mereka, karena memang di Indonesia hal itu belum jadi referensi pemilih untuk menentukan pilihan,” sambungnya.
Menurutnya, adu gagasan melalui baliho maupun janji yang terucap dari Bacapres dapat mencerdaskan pendidikan demokrasi.
“Kita masih banyak aspek-aspek lain seperti patronase, jaringan, sampai aspek politik uang. Ini yang harapannya kita harus ke sana, semacam karnaval gagasan dan pertarungan program-program,” bebernya.