SEMARANG, beritajateng.tv – Pasca Pandemi Covid-19 tiga tahun yang lalu, pertunjukkan konser musik mulai bergeliat lagi. Salah satunya di Kebumen International Expo 2023.
Namun, selain menggerakan sektor ekonomi, event sekelas Kebumen International Expo 2023 juga memunculkan masalah baru, yakni tumpukan sampah. Hal tersebut yang kemudian membuat dua pemuda asli Kebumen, Dimas Dwi Pangestu dan Putra Akbar Wahyu Hidayat, menginisasi gerakan membersihkan sampah bersama.
“Kebumen International Expo itu ada konser selama tujuh hari berturut-turut, pasti banyak sampah yang menumpuk dan berserakan. Akhirnya di hari ketiga sampai ketujuh Akbar dan Dimas membuat gerakan bersama saya dan beberapa teman lainnya,” jelas Trihatmo Jurnalis dari Trash Ranger Semarang, Selasa, 26 September 2023.
BACA JUGA: Kolaborasi Pemkot Semarang dan Pandawara Group Bersih-bersih Pesisir Pantai Tambakrejo
Waktu itu, lanjut Jurnal, sapaan akrabnya, mereka bersama-sama membersihkan sampah di sekitar area Kebumen International Expo. Gerakan tersebutlah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya Trash Ranger Indonesia.
Meskipun, awalnya mereka tidak berniat merintis komunitas menjadi lebih besar lagi. Namun, karena mendapat respons yang positif, mereka akhirnya melanjutkan kegiatan bersih-bersih sampah di tempat lain.
“Tujuan awal hanya membersihkan konser itu, tapi ternyata respons dari temen-temen itu mereka pengen ini berlanjut. Akhirnya kita lanjut, pada saat itu ada acara ngunduh mandu nikahan Bupati Kebumen, nah jadi kita bersihkan area acara konser di nikahan bupati itu,” lanjut Jurnal.
Berkat aksi itu, Trash Ranger Indonesia lantas mendapatkan apresiasi hingga penghargaan dari Pemkab Kebumen.
Trash Ranger Indonesia punya puluhan cabang, salah satunya Semarang
Meski baru terbentuk pada bulan Juni 2023 lalu, namun semangat Trash Ranger untuk bergerak membersihkan lingkungan tidak berhenti begitu saja. Tak hanya di Kebumen, beberapa daerah lain kemudian turut merintis Trash Ranger, salah satunya Semarang.