SEMARANG, beritajateng.tv – Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut pertanian perkotaan harus mendapat dukungan teknologi. Hal ini agar melahirkan petani muda dengan produk-produk yang unggul.
Mbak Ita, sapaan akrabnya menyebut, dorongan melalui teknologi dan inovasi merupakan salah satu contohnya. Hal itu lantaran menyesuaikan era digitalisasi.
“Harus ada kolaborasi dengan teknologi dan inovasi. Sekarang ada toko TPID Pandawa Kita yang akan menampung hasil-hasil pertanian dari Kota Semarang. Nanti juga ada Warak Semar kepanjangan Warung Rakyat Kota Semarang,” kata Mbak Ita, saat membuka Semarang Agro Expo (SAE) di Taman Indonesia Kaya Kota Semarang, Jumat.
Mbak Ita, mengungkap alasan menggeber program pertanian perkotaan lantaran keadaan lahan-lahan di Kota Semarang telah banyak yang berkurang. Terutama di kawasan Semarang bagian atas.
Pertanian Perkotaan di Semarang
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang, dia menyebut, faktor anak-anak muda enggan terjun ke dunia pertanian menjadi penyebabnya.
“Lahan-lahan pertanian di Kecamatan Mijen dan Kecamatan Gunungpati berkurang, mungkin sebabnya para pertani kurang mewarisi lagi. Karena mungkin tidak ada daya tarik lagi untuk menjadi petani,” katanya.
Oleh karena itu, ia menyebut teknologi dan inovasi penting untuk mendorong semangat anak-anak muda menjadi petani. Selain upaya menyelamatkan lahan, juga menjadi ladang menciptakan produk pertanian unggulan.
“Kalau anak-anak muda tertarik menjadi petani maka lahan-lahan pertanian tidak akan berkurang luasnya,” ujarnya.