SEMARANG, beritajateng.tv – Akibat banjir yang melanda sejak pekan lalu, sebanyak 106 sekolah di Demak dan Grobogan, Jawa Tengah, terdampak. Akibatnya, sebagian sekolah terpaksa menerapkan pembelajaran daring atau online untuk sementara sampai waktu yang tak bisa ditentukan.
Hal itu terungkap oleh Kepala Cabang (Kacab) Dinas Pendidikan (Disdik) Wilayah II, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Haris Wahyudi, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Kamis, 15 Februari 2024. Haris menyebut, 106 sekolah itu terdiri dari 82 satuan pendidikan SD dan SMP, 11 SMA, 12 SMK, dan 1 SLB.
“SMA 1 Karangannyar (Demak) dari Kamis [pekan lalu] sampai hari ini masih terendam. Kemarin puncaknya sampai hampir 2 meter, sekarang sudah setengah meter,” ujar Harris.
Selain gedung sekolah yang terdampak, ratusan peserta didik juga harus mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.
BACA JUGA: Masih Terendam Banjir, 10 Desa di Kabupaten Demak Bakal Gelar Pemungutan Suara Susulan
“Dari 1.100 peserta didik di wilayah itu, sekitar 600 anak mengungsi, rumahnya terendam banjir,” sambungnya.
SMAN 1 Mijen yang berlokasi di Kelurahan Bakung, Kecamatan Mijen, Demak pun menurut penuturan Harris terendam banjir sejak dua hari lalu. Kendati demikian, Harris mengungkap kondisi di sana telah surut oleh banjir dan bisa memulai pembelajaran tatap muka.
“Sekitar seribu peserta didik di sana dipastikan dapat kembali bersekolah. Saat ini kami tengah koordinasi bantuan untuk kedua SMA terdampak, juga peserta didiknya,” akunya.
Sekolah dan siswa dapat bantuan, gedung sekolah hingga buku-buku rusak akibat banjir
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Kustrisaptono, menyebut ia tengah memantau sekolah terdampak banjir di Kabupaten Grobogan.