SEMARANG, beritajateng.tv – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah menanggapi kasus penganiayaan pelajar sebuah MTs di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Ahmad Faridi mengungkap keluarga korban penganiayaan di MTs tersebut saat ini sedang melakukan mediasi.
“Kepolisian sudah menangani itu (kasus penganiayaan), karena itu ada ranah pidananya. Kita sekarang sedang mediasi dengan keluarga korban maupun pelaku. Semoga dengan mediasi, hari ini mendapatkan solusi,” ujar Faridi, Selasa 21 Mei 2024.
Faridi mengaku telah memberi teguran kepada lembaga bersangkutan. Namun, pihaknya belum dapat menjawab perihal sanksi tegas.
“(Sanksi tegas) tentunya belum, kita tunggu hasilnya nanti. Pelaku dan korban kan semua di bawah umur, tentunya harus hati-hati membuat keputusan, karena ini masa depan mereka semua,” jelasnya.
BACA JUGA: Legolas Terlibat Bullying Hingga di DO, Vincent Rompies Ungkap Perilaku Anaknya, Turunan Ayahnya?
Menurut pengakuan Faridi, Kemenag Jateng juga ikut serta dalam pemulihan korban penganiayaan tersebut.
“Kita sudah melakukan healing kepada korban. Pelaku sudah dirumahkan dulu, tidak sekolah,” akunya.
Lebih lanjut, menurut Faridi, keluarga korban sudah memaafkan pelaku. Namun, keluarga korban masih keberatan dengan tindakan pelaku.
“Keberatan tapi memaafkan, ranah pidana tetap jalan. Sekarang masih mediasi, hasilnya seperti apa tunggu satu atau dua hari,” ujarnya.
Adapun pihak yang per Selasa, 21 Mei 2024 melakukan mediasi, kata dia, utusan dari MTs terkait dan Kemenag Kabupaten Semarang.
Dokter ungkap kondisi korban
Fadiri menyebut, kondisi korban berinisial D (14) itu semakin membaik. Menurut keterangan dokter yang ia beroleh, korban hanya mengalami luka luar.