REMBANG, beritajateng.tv- Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menggelar kegiatan mitigasi dan simulasi gempa bumi di kantor Bupati Rembang, Rabu (22/5/2024). Perwakilan kelompok masyarakat, sekolah, aparat, dunia usaha, dan media mengikuti kegiatan ini.
Mitigasi dan simulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengetahuan masyarakat tentang cara menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi.
Hal ini penting karena Kabupaten Rembang berada di atas patahan sesar Pati yang aktif dan berpotensi menimbulkan gempa bumi.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai respons atas beberapa gempa bumi yang baru-baru ini terjadi di Jawa Timur, termasuk di Bawean yang juga berdampak pada Rembang.
“Simulasi ini bertujuan agar masyarakat semakin waspada dan mengetahui cara-cara yang dilakukan ketika terjadi gempa,” ungkap Hafidz.
Tanggapan stakeholder terkait mitigasi gempa bumi
Kepala Pusat Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, menegaskan bahwa sesar naik Pati yang meliputi Rembang, Blora, Pati, dan Kudus masih aktif dan terus dalam pantauan BMKG.
“Data sejarah menunjukkan bahwa gempa bumi sering terjadi di Rembang dan Pati. Pada tahun 1897, terjadi gempa besar berkekuatan 6,8 skala Richter yang merusak kawasan dalam radius 500 km,” jelas Daryono.
Daryono menambahkan bahwa gempa bumi pasti akan terjadi lagi karena memiliki sifat periode ulang.