Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

BLDF Gelar Lokakarya Kopi Darling Peringati Hari Mangrove Sedunia

×

BLDF Gelar Lokakarya Kopi Darling Peringati Hari Mangrove Sedunia

Sebarkan artikel ini
BLDF Gelar Lokakarya Kopi Darling Peringati Hari Mangrove Sedunia
Lokakarya Kopi Darling Peringati Hari Mangrove Sedunia Bhakti Lingkungan Djarum Foundation di Pesisir Mangkang Semarang. (Steve Arie/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) ikut memeriahkan peringatan Hari Mangrove Sedunia mengajak generasi muda mengenal budidaya dan penanaman mangrove.

Kegiatan lokakarya Kopi Darling (KOPDAR), yang merupakan salah satu acara rutin BLDF, kali ini mengundang Sururi sebagai narasumber utama. Untuk membagikan ilmu terkait budidaya mangrove kepada 60 peserta mahasiswa.

Sururi baru-baru ini menjadi salah satu penerima penghargaan Kalpataru 2024 pada kategori Perintis Lingkungan. Atas jerih payahnya membudidayakan dan melestarikan mangrove selama hampir tiga dekade di kawasan Mangkang, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Kampus Darling BLDF Beri Literasi Digital Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan

“Sejak 2008, BLDF mendukung upaya pelestarian mangrove oleh Pak Sururi karena manfaat mangrove yang luar biasa. Terutama dalam penyerapan emisi karbon,”  Director Communications BLDF, Mutiara Diah Asmara.

Maka hari ini, lanjut dia, lokakarya budidaya mangrove untuk generasi muda bisa membantu semua dalam menemukan generasi-generasi penerus baru. Utamanta yang berkomitmen untuk terus menjaga lingkungan hidup yang berkelanjutan.

“Sebab peran anak muda inilah yang nantinya bisa membantu mewujudkan komitmen pemerintah. Dalam upaya melaksanakan rehabilitasi mangrove di Indonesia,” kata dia.

Kopdar Darling

KOPDAR berlangsung di dekat lokasi pembibitan mangrove yang di kelola Sururi sejak 1997. Agar peserta dapat melihat secara langsung dampak ekologis mangrove yang menjadikan area pesisir lebih tahan abrasi dan banjir rob.

Jarak ke pesisir laut yang sebelumnya hanya 600 meter perlahan bertambah menjadi 1,4 km.

Mangrove juga menjadi habitat kepiting, udang, dan ikan, serta burung kuntul perak sebagai fauna khas Semarang. Selain itu, ada bermacam-macam produk turunan dari mangrove, mulai dari tinta batik hingga ragam bahan makanan.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan