SEMARANG, beritajateng.tv – Aksi tutup mata dengan kain hitam mewarnai hari terakhir Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPKMB) atau yang masyhur sebagai Orientasi Diponegoro Muda (ODM) di Universitas Diponegoro (Undip), Minggu, 18 Agustus 2024.
Aksi tutup mata tersebut merupakan aksi solidaritas dari 13 ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Undip terhadap mendiang dr. Aulia Risma Lestari. Mereka menuntut pihak kampus untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya dr. Aulia yang merupakan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi.
“Kami menyuarakan melalui aksi simbolik, tulisan ‘USUT TUNTAS’ dengan kanan-kirinya foto mendiang. Kami sedikit mengingatkan pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus ini,” kata Ketua BEM Undip, Farid Darmawan, kepada beritajateng.tv.
BACA JUGA: Keluarga dr. Aulia Risma Lestari Simpan Barang Bukti Diary, Bantah Almarhumah Meninggal Bunuh Diri
Farid menuturkan, adanya dugaan perundungan dalam PPDS Undip cukup mencoret dunia pendidikan, khususnya internal Undip.
Sehingga, kata dia, aksi tutup mata dan seruan usut tuntas terpilih untuk menutup hari terakhir ospek. Tujuannya yakni mengajak seluruh pihak, khususnya mahasiswa baru, untuk terus mengawal kasus ini.
“Kami coba menyadarkan mahasiswa baru tidak boleh abai terhadap problematika yang ada. Apalagi mereka baru tau dunia perkuliahan dan kasusnya ini masih hangat,” sambungnya.
Aksi 1.000 lilin untuk meninggalnya mahasiswi PPDS Anestesi Undip
Lebih lanjut, Farid menambahkan, ada satu alasan utama mengapa pihaknya membawakan tajuk Usut Tuntas. Menurutnya, hingga hari ini, mahasiswa Undip merasa kebingungan dengan pernyataan yang berbeda antara pihak kampus dan kementerian Kesehatan (Kemenkes)