SEMARANG, beritajateng.tv – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengakui tidak memiliki batas jam kerja untuk mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Sebelumnya, rekaman voice note almarhumah dr. Aulia kepada orang tuanya tersebar luas. Dalam rekaman suara itu terungkap, dr. Aulia pernah mengeluh karena bekerja hingga 24 jam dalam sehari.
“Bener-bener ya pah, di sini (PPDS Undip) tuh programnya panjang-panjang pah. Aku tanya temen aku yang di UNS itu nggak 24 jam pah, aku nggak tau aku bisa atau enggak pah,” keluh dr. Aulia kepada ayahnya.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip, dr Yan Wisnu Prajoko, buka suara. Ia mengakui jika pihak kampus belum mengatur batasan jam kerja untuk mahasiswa PPDS. Pihaknya pun baru akan merumuskan batasan kerja setelah kejadian ini.
“Nanti baru akan dirumuskan, sedang digodok. Kita akan ikuti Amerika 80 jam per minggu dan ada aturan libur,” ujar Wisnu saat konferensi pers bersama awak media, Jumat, 23 Agustus 2024 sore.
BACA JUGA: Dekan FK Undip Benarkan Dokter Prathita Amanda Aryani Lakukan Perundungan ke Junior
Wisnu menjelaskan, selama ini memang belum ada regulasi pasti yang mengatur batas jam kerja bagi dokter residen. Baik dari pihak Undip maupun rumah sakit.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sebenarnya sempat mengeluarkan surat edaran terkait aturan jam kerja dokter residen. Yaitu 80 jam dalam perpekan, seperti peraturan di negara lain.