Scroll Untuk Baca Artikel
Jateng

Lobster Air Tawar Mulai Dibudidayakan di Semarang, Mbak Ita: Mudah dan Murah Biayanya

×

Lobster Air Tawar Mulai Dibudidayakan di Semarang, Mbak Ita: Mudah dan Murah Biayanya

Sebarkan artikel ini
Lobster Air Tawar Mulai Dibudidayakan di Semarang, Mbak Ita: Mudah dan Murah Biayanya
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau budidaya lobster air tawar di Balai Benih Ikan Mijen Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bekerjasama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melakukan budidaya lobster air tawar di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Kamis 12 September 2024.

Ini merupakan pembenihan lobster air tawar pertama yang ada di Indonesia. Masyarakat biasanya menangkap langsung lobster ini dari alam, dan tidak membudidayakannya.

Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meninjau langsung proses pembudidayaan lobster air tawar di BBI. Menurut dia, pengembangan dan budidaya lobster air tawar tidak sesulit yang kita bayangkan.

BACA JUGA: Mbak Ita Tanam Bawang Merah Unggulan Jenis Lokananta, Bisa Panen Hingga 20 Ton Per Hektar

“Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Tapi memang perlu ketelatenan,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita ini.

Mbak Ita menyebut, perawatan lobster ini standar seperti lobster pada umumnya. Bahkan perawatannya terbilang tidak rumit.

“Untuk makannya itu hanya semacam sayur-sayuran bahkan sampah organik yang ada di pasar. Lobster ini ternyata doyan kecambah, wortel, kacang-kacangan, sayur-sayuran. Sampah organik lah,” tutur dia.

Harga Lobster

Dia mengatakan, budidaya lobster air tawar membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Hasilnya cukup besar. Di tingkat petani, lobster dijual dengan harga Rp 150 ribu per kilogram (kg). Sedangkan, makanannya cukup terjangkau sekira Rp 50 ribu. Jika budidaya berhasil, bisa mendapatkan keuntungan lebih dari 50 persen. Bahkan, jika di ekspor, harga bisa lebih tinggi.

“Dia mengatakan, untuk merawat lobster ini tidak membutuhkan air yang banyak, tidak seperti ikan. Kemudian, tinggal di pisah sesuai usia. Misal indukan, telur, dan baru menetas,” papar Ita.

Lobster air tawar ini jika dibudidayakan bisa menjadi sumber protein yang tinggi. Menurut dia, tingkat kolesterol lobster air tawar tidak setinggi seperti lobster laut. Hal ini karena lobster air tawar makanannya berasal dari sayur-sayuran atau makanan sehat.

“Selain itu, mudah budidayanya dan ini inovasi yang bisa dikembangkan di kota Semarang. Apalagi di daerah Gunungpati dan Mijen yang masih memiliki lahan luas,” paparnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan