Scroll Untuk Baca Artikel
Gaya Hidup

Fenomena Kreak Semarang yang Meresahkan, Ini Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua

×

Fenomena Kreak Semarang yang Meresahkan, Ini Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua

Sebarkan artikel ini
gangster semarang
Ilustrasi gangster Semarang. (Pexels/Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Fenomena gangster atau kreak di wilayah Kota Semarang kian meresahkan masyarakat. Dalam aksinya, para gangster tak segan melukai korban. Padahal usia mereka rata-rata masih di bawah 20 tahun.

Psikolog Iis Amalia menilai, para anggota gangster kebanyakan merupakan remaja-remaja. Yang mana dalam usia itu, mereka sedang berada dalam tahap pencarian jati diri atau identitas diri.

“Rata-rata pelaku adalah anak-anak usia remaja yang mana perkembangan psikologis mereka memang fase pencarian dan kebingungan identitas, ini fase kritis,” katanya saat beritajateng.tv hubungi, Kamis, 26 September 2024.

BACA JUGA: Polisi Buru DPO Alba Fajri Pentolan Gangster Semarang Kasus Duel di Dr. Cipto, Begini Ciri-cirinya

Sementara dalam proses pencarian itu, lanjut Iis, ketika mereka tergabung dalam kelompok pertemanan yang tidak ideal, maka mereka akan terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik. Salah satunya kelompok gangster.

“Anak yang tergabung gangster mereka butuh pengakuan. Sehingga saat dia melakukan kekerasan mereka menganggap itu adalah pengakuan sosial yang didapat dari lingkungan atau temen gengnya,” sambungnya.

Faktor penyebab remaja menjadi gangster

Lebih lanjut, ia pun menyebut ada beberapa faktor seseorang dapat terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. Yang pertama adalah faktor lingkungan.

Menurutnya, pertemanan dan lingkungan terdekat sangat mempengaruhi. Ketika lingkungan penuh dengan kegiatan positif, maka kecil kemungkinan seseorang tergabung dalam kelompok gangster. Begitu pula sebaliknya.

“Remaja di Kota Semarang yang bergabung kelompok-kelompok seperti ini karena teman-temannya kurang positif. Rata-rata mereka minum (alkohol), ngobat (obat-obat terlarang), sehingga kontrol emosinya kurang,” ucap Iis.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan