SEMARANG, beritajateng.tv – Kementerian Transmigrasi RI menyiapkan 1.000 Beasiswa Patriot bagi lulusan sarjana dari universitas terbaik di Indonesia. Program tersebut untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang akan terjun langsung membangun kawasan transmigrasi di seluruh Tanah Air.
“Insyaallah tahun depan Beasiswa Patriot akan diluncurkan. SDM unggul lulusan sarjana top universitas di seluruh Indonesia bisa ikut membangun kawasan transmigrasi secara menyeluruh dan bermartabat,” ujar Menteri Transmigrasi RI, Iftitah Sulaiman Suryanagara, usai memberi Kuliah Umum di Gedung Prof. Soedarto, Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Jumat, 31 Oktober 2025 sore.
Sulaiman mengatakan, beasiswa tersebut menjadi bagian dari arah baru transmigrasi Indonesia. Baginya, transmigrasi bukan lagi sekadar memindahkan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, namun mendistribusikan SDM unggul untuk membangun daerah tertinggal sekaligus meningkatkan perekonomian.
“Supaya transmigrasi tidak hanya sekadar memindahkan masalah, kuncinya adalah distribusi SDM unggul. Kita tidak mungkin bisa mengembangkan kawasan transmigrasi tanpa SDM yang unggul,” tegasnya.
Undip dan kampus di Jerman siapkan program double degree di bidang tata kota wilayah
Dalam kesempatan itu, Sulaiman turut mengapresiasi dukungan kampus terhadap arah baru transmigrasi. Ia menyebut, sudah ada kontribusi nyata dari perguruan tinggi melalui 2 ribu peneliti muda yang tergabung dalam Program Ekspedisi Patriot.
“Kami sangat bersemangat karena rekan-rekan kampus sudah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran. Itu dukungan yang sangat nyata,” ujarnya.
BACA JUGA: Peringati Hari Santri Nasional, Pemprov Jateng Luncurkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren
Ia juga menyinggung adanya rencana kerja sama pendidikan antara Undip dengan Technical University of Munich (TUM), Jerman, untuk membuka program double degree di bidang Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).
“Saya sudah dorong ke Pak Rektor dan Profesor Wiwiek di Undip. Bagus juga ada double degree antara TUM Munich dengan PWK Undip, jadi mahasiswa bisa dapat gelar yang sama dari TUM,” katanya.
Pihaknya menambahkan, Profesor Walter dari TUM telah menyatakan dukungan penuh terhadap program transformasi transmigrasi berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi.
Ada 154 kawasan transmigrasi, Salor Merauke jadi fokus pemerintah
Sulaiman menjelaskan, saat ini terdapat 154 kawasan transmigrasi di Indonesia. Namun, kata dia, pemerintah tengah memusatkan perhatian pada tiga daerah prioritas: Barelang (Batam), Salor (Merauke, Papua Selatan), dan satu kawasan lain di Sulawesi Tengah atau Sulawesi Barat yang masih dikaji.
“Yang sekarang kita fokuskan ada di tiga tempat: Barelang di Batam, Salor di Merauke, dan satu lagi di Sulawesi Tengah atau Sulawesi Barat,” tuturnya.

 
									











