Di antara ketiganya, kata Sulaiman, kawasan Salor Merauke disebut menjadi proyek penting karena kini ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Papua Selatan.
“Sekarang sedang di mekarkan menjadi ibu kota Provinsi Papua Selatan. Presiden juga sudah memberikan insentif, kalau tidak salah inisial plannya Rp1 triliun untuk membangun kantor pemerintahan di sana,” papar Iftitah.
Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi di daerah transmigrasi seperti Papua Selatan dan Rempang kian cepat dengan hadirnya investasi besar, namun tetap harus berpihak kepada masyarakat lokal.
“Kita selalu mensyaratkan, seperti amanah Bapak Presiden, jangan menggusur masyarakat lokal. Transmigrasi hari ini adalah pemberdayaan masyarakat lokal agar ketika investasi masuk, mereka bisa terserap oleh lapangan kerja,” ujarnya.
Akui ada puluhan investor yang berminat di kawasan transmigrasi Indonesia
Menurut pengakuannya, terdapat sekitar 50 investor yang telah mengajukan minat masuk ke kawasan transmigrasi, dengan total nilai investasi mencapai triliunan rupiah. Sektor yang diminati beragam, mulai dari perkebunan, pertambangan, pertanian, hingga perikanan dan peternakan.
“Yang masuk ke meja saya itu sekitar 50 investor, nilainya triliunan rupiah. Tapi sedang kita tinjau karena kita ingin investasi ke kawasan transmigrasi melalui izin pelaksanaan transmigrasi itu harus menguntungkan masyarakat lokal,” ujarnya.
BACA JUGA: Peringati Hari Santri Nasional, Pemprov Jateng Luncurkan Program Beasiswa Santri dan Pengasuh Pesantren
Untuk itu, kementeriannya tengah menyiapkan revisi Undang-Undang Transmigrasi, yang ditargetkan masuk Program Legislasi Nasional (Prolegnas) akhir tahun ini.
“Kemarin saya baru melakukan kick off untuk revisi undang-undang transmigrasi. Insyaallah akhir tahun ini kita masukkan prolegnas. Saya sudah berkoordinasi dengan Menteri Hukum agar bisa mengakomodir transformasi transmigrasi tadi,” pungkasnya. (*)
Editor: Farah Nazila












