Setyawan menuturkan, para umat lintas agama ini tidak berniat menganggu jalannya perayaan Natal. Melainkan, hanya ingin mengucapkan langsung sebagai bentuk toleransi kepada umat Kristiani yang tengah bersuka cita.
Ia berharap, dengan kedatangan kelompok lintas agama hari ini, perayaan Natal di Semarang dapat berjalan lancar dan aman. Serta, umat Kristiani dapat menjalankan ibadah tanpa merasakan ketakutan.
“Semestinya ini juga harapan semua umat beragama apa pun ketika mereka merayakan Hari Raya ibadahnya tentu ingin merayakan dengan damai dengan aman dan tanpa ketakutan,” paparnya.
Menyambut 2025 dengan suka cita
Sementara itu, Pendeta Gereja Isa Almasih, Pdt. Goenawan Susanto, menyambut baik kedatangan jaringan lintas agama dan kepercayaan hari ini. Menurutnya, kedatangan mereka dapat menjadi tanda kerukunan antarumat sebangsa dan setanah air.
“Kami menyambut dengan gembira. Ini adalah tanda kerukunan bersaudaraan sebagai teman-teman sebangsa kita. Kami sangat berterima kasih untuk kunjungan dari teman-teman lintas agama,” katanya.
Sebagaimana tema Natal tahun ini, lanjut Pdt. Goenawan, kehadiran umat lintas agama dan kepercayaan di Gereja Isa Almasih diharapkan mampu membangkitkan kembali semangat dan pengharapan jamaah untuk menyambut datangnya tahun 2025.
“Ke depan [semoga] lebih tercipta suasana damai dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, semua elemen masyarakat bisa merasakan kesejukan di kota kita yang tercinta, Kota Semarang,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi