Jateng

Ahmad Luthfi: Banjir Tak Bisa Dilawan, Mitigasi dan Kolaborasi Jadi Kunci

×

Ahmad Luthfi: Banjir Tak Bisa Dilawan, Mitigasi dan Kolaborasi Jadi Kunci

Sebarkan artikel ini
gubernur jateng ahmad luthfi
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat menjelaskan progres penangan banjir di Semarang. Jumat, 31 Oktober 2025 malam. (Yuni Esa Anugrah/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan kondisi banjir di sejumlah wilayah, khususnya di Semarang, mulai berangsur surut.

Namun, Luthfi menegaskan bahwa banjir tidak bisa diatasi hanya dengan tindakan darurat. Ia menyebut penanganan banjir harus dilakukan secara komprehensif dan kolaboratif, melibatkan semua pihak mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga masyarakat.

“Banjir hari ini sudah turun 15 cm, sudah clear. Tapi kita tidak bisa melawan banjir, yang bisa kita lakukan adalah mitigasi. Pemerintah pusat, provinsi, bupati, sampai masyarakat harus bergerak bersama. Tanpa kolaborasi, kita tidak bisa,” ujarnya di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat, 31 Oktober 2025 malam.

Kolam Retensi Terboyo Jadi Kunci Pengendalian Air

Salah satu fokus utama penanganan banjir di Semarang adalah kolam retensi Terboyo. Menurut Luthfi, kolam tersebut memiliki kapasitas besar, mencapai 66,7 juta meter kubik air, yang berfungsi menampung limpasan dari Kaligawe dan sekitarnya.

Namun, agar air tidak terus tertahan di kolam, diperlukan sistem pembuangan yang lancar ke laut. Karena itu, Pemprov Jateng bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) menambah 38 unit pompa baru untuk mempercepat proses pembuangan air.

“Kolam Terboyo itu harus dibuang ke laut. Karena itu, pompanisasi jadi hal utama. Kami sudah menambah hampir 38 pompa untuk memperkuat sistem drainase,” jelasnya.

Luthfi juga menjelaskan bahwa beberapa pompa tengah di – upgrade dari bahan bakar solar ke sistem listrik, agar lebih efisien dan tahan lama. Perubahan ini sempat menyebabkan keterlambatan operasional di lapangan, namun kini seluruh sistem berangsur normal.

Satgas Banjir Awasi Pompa 24 Jam

Untuk memastikan pompa berfungsi maksimal, Pemprov Jateng membentuk Satgas Pemantauan Pompa yang bekerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng.

Satgas ini bertugas memantau pompa secara berkala selama 24 jam, mengecek kondisi mesin, serta melakukan perawatan rutin agar tidak terjadi gangguan teknis saat debit air meningkat.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan