Ia berharap, langkah ini bisa membawa perubahan dan dampak positif bagi masyarakat. Mulai dari geliat ekonomi, wisata hingga krisis iklim.
“Jadi perusahaan kita hadir nggak hanya mencari provit atau keuntungan. Tapi kita ingin memberikan manfaat yang lebih luas. Salah satunya melalui program ini,” tegasnya.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Aksi Restorasi Bumi 2024, di mana Telkom menargetkan penanaman 18 ribu mangrove di berbagai pesisir Indonesia, dengan Pantai Glagah Wangi sebagai titik penanaman utama.
Sekcam Karangtengah, Anwar Masdari mengatakan, dari 17 desa di kecamatan Karangtengah, ada 6 desa yang terdampak air pasang (rob).
Dengan penanaman mangrove ini, ia berharap pariwisata bisa bangkit. “Di sini banyak pelaku wisata yang terlibat mulai dari sewa perahu, sewa tikar dan pedagang. Makanya untuk menanggulangi robnya salah satu dengan penanaman mangrove,” tuturnya.
Anwar menyebut, saat air pasang, sampah yang terbawa ke bibir pantai Istambul sangat banyak. Hal itu pula yang menjadikan pantai Istambul sepi pengunjung.
“Tahun 90-an, pantai ini jaya jayanya. Apalagi ada tambak udang dari pengusaha Surabaya yang sewa lahan di sini,” ujarnya.
Hingga sebelum pandemi Covid-19 masih ramah, namun saat pandemi melanda pariwisata di Pantai Istambul makin terpuruk.
“Setelah covid baru kami coba merangkak, namun kotor sekali pantainya karena sampah. Terlebih rob semakin naik. Paling parah dua tahun ini, apalagi setelah terdampak tol, dan bandara. Bandara itu di tinggikan, tol juga sehingga airnya naik kesini, abrasi,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah