SEMARANG, beritajateng.tv – Demam K-Pop telah lama melanda Indonesia. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi musik dan budaya populer, tetapi juga membuka peluang bisnis yang menguntungkan. Salah satu contohnya adalah bisnis jamur krispi Mushroom-nim.
Salah satu pendiri Mushroom-nim, Anggoro Aziz Dwisambodo mengungkap, bisnis jamur krispi itu dimulai pada tahun 2020 silam. Saat itu, pandemi Covid-19 melanda serta ada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kondisi tersebut memaksa ia beserta rekan satu indekosnya menghemat pengeluaran. Terlebih, ia pada waktu itu masih berstatus mahasiswa.
BACA JUGA: Terus Lakukan Inovasi, Begini Sepak Terjang Bisnis Dekorasi Pernikahan Pasca Pandemi Covid-19
Karena terbatasnya interaksi sosial, banyak pasar di sekitar kontrakannya yang sepi. Namun saat itu juga Anggoro mendapatkan tawaran jamur tiram dengan harga yang cukup murah. Dengan berbekal niat untuk menekan pengeluaran, ia pun mengolah jamur tersebut menjadi berbagai jenis makanan seperti oseng jamur dan jamur krispi.
“Dari situ saya bersama teman-teman sadar bahwa jamur krispi sangat cocok untuk camilan, dengan harga terjangkau. Meski awalnya hanya berbekal menonton video youtube, akhirnya memutuskan untuk memulai usaha pada 24 September 2020,” jelasnya.
Anggoro menjelaskan, nama “Mushroom-nim” ia pilih karena terinspirasi dari fenomena demam Kpop yang sedang melanda Indonesia. Ia juga tak menampik bahwa target pasar pertamanya adalah K-Popers. Apalagi, saat itu ia sedang aktif mengikuti komunitas K-Pop di Kota Semarang salah satu fandom, yakni Reveluv, penggemar girlgrup Red Velvet.
“Kata ‘nim’ itu dari Bahasa Korea artinya saudara, atau yang dituakan. Tapi, makin kesini targetnya semakin meluas sampai ke masyarakat umum,” kata Anggoro.
Bisnis jamur krispi berawal dari keresahan petani
Selain nama yang terinspirasi dari demam K-pop, Anggoro turut menjelaskan bahwa bisnis camilan jamur miliknya awalnya terinspirasi dari keresahan petani jamur di daerah Purwokerto. Mereka mengaku susah menjual produknya semasa pandemi.